Bunda Terhebat

Senin, 9 Juni 2025 – Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Bunda Gereja

18

Yohanes 19:25-34

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, istri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci –: “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

***

Sebuah anekdot pernah viral di tengah masyarakat. Nyonya Meneer dinobatkan sebagai perempuan terkuat sepanjang masa karena berdiri sejak tahun 1919. Namun, sang nyonya tidak sanggup lagi berdiri karena perusahan jamu di Semarang ini dinyatakan pailit pada tahun 2017. Di sisi lain, majalah Times pernah menulis berita tentang 100 perempuan paling berpengaruh di dunia. Beberapa perempuan Indonesia masuk dalam daftar tersebut. Namun, mereka semua kiranya kalah pengaruhnya dengan seorang perempuan yang paling berpengaruh dalam sejarah keselamatan manusia. Dialah Bunda Maria yang hari ini kita peringati sebagai Bunda Gereja.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan peristiwa penyaliban Yesus yang disaksikan oleh ibu-Nya, Yohanes, Maria istri Kleopas, dan Maria Magdalena. Di saat akhir hidup-Nya, Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada Yohanes, murid yang dikasihi-Nya. Dengan demikian, Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada para pengikut-Nya, agar menjadi ibu mereka. Yesus menyerahkan Maria kepada Gereja yang merupakan kumpulan murid-Nya, orang-orang yang mau percaya dan mengikuti-Nya.

Hal ini berarti juga Yesus memercayakan kepada ibu-Nya tanggung jawab untuk merawat Gereja yang dibentuk-Nya. Gereja diserahkan Yesus ke dalam perlindungan Bunda Maria, Bunda Gereja. Yesus sangat yakin dengan kehebatan ibu-Nya untuk merawat anak-anak-Nya dalam Gereja. Kehebatan Maria yang tetap tegar dan setia mendampingi Anak-Nya sampai akhir hidup-Nya membuat Yesus yakin bahwa Gereja-Nya akan aman di bawah lindungan ibu-Nya. Maria dengan tegar menahan sakit dan derita melihat darah dagingnya disiksa dan mati di kayu salib, palang penghinaan yang keji. Selain Roh Kudus yang adalah anugerah besar yang dijanjikan dan diberikan Yesus kepada Gereja-Nya, Bunda Maria adalah anugerah besar yang lain dari Yesus untuk Gereja yang dikasihi-Nya.

Maria, bunda terhebat itu, kini adalah bunda semua orang beriman, bunda kita. Sebagai anak dan sebagai anggota Gereja, kaum beriman perlu menghormati dan menjalin relasi yang akrab dan penuh kasih dengan sang bunda. Di bawah perlindungan Bunda Maria, perempuan terhebat sepanjang masa, anak-anaknya, yakni kita semua, akan aman. Jangan bosan-bosan berdevosi kepada Bunda Maria, bukan hanya dalam doa-doa, melainkan juga dengan meneladan kesetiaan, ketegaran, kasih, perhatian, dan sifat melindunginya. Sub tutela matris, di bawah perlindungan Bunda Maria, yakinlah bahwa kita akan aman tenteram.