Bertobatlah

Selasa, 15 Juli 2025 – Peringatan Wajib

32

Matius 11:20-24

Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizat-Nya: “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu.”

***

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengecam kota-kota yang tidak mau bertobat. Pertama-tama, Ia menyebut Khorazim dan Betsaida. Dua kota ini terletak di sekitar Danau Galilea. Yesus telah banyak melakukan mukjizat di sana, tetapi orang-orang setempat tetap saja tidak mau bertobat. Setelah itu, Kapernaum juga disebut. Kota ini turut dikecam meskipun merupakan kota istimewa bagi Yesus sebagai pusat karya pengajaran-Nya di wilayah Galilea. Berbagai mukjizat dilakukan Yesus di situ, tetapi tanda-tanda pertobatan tidak kunjung muncul dalam diri orang-orang yang dihadapi-Nya.

Yesus memberikan teguran yang sangat keras kepada kota-kota yang bebal dan tidak mau bertobat itu. Kehadiran-Nya dan karya-karya besar-Nya untuk menyelamatkan mereka ditolak. Kota-kota itu lebih senang hidup dalam dosa dan jauh dari kata tobat. Kebebalan hati orang-orang di kota-kota itu merugikan diri mereka sendiri. Sadar atau tidak sadar, dengan berlaku demikian, mereka menarik diri dari kebaikan dan keselamatan.

Setiap orang ditunggu oleh Tuhan untuk mau membuka hati dan bertobat. Kita diundang untuk membuang hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya dan melakukan kebaikan kepada sesama. Karena kesombongan diri dan kebebalan hati, kita sering kali enggan untuk bertobat. Tidak jarang juga kita bertobat sesaat saja, di mana kita dengan mudah melakukan kembali dosa-dosa yang sama, yang sebelumnya telah kita sesali.

Mari kita selalu mengusahakan pertobatan, dengan secara terus-menerus mendekatkan diri kepada Tuhan dan berada dalam jangkauan kerahiman kasih-Nya. Pertobatan yang demikian akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri dan menjadi berkat bagi sesama.