
Lukas 8:19-21
Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang danau.” Lalu bertolaklah mereka.
***
Bacaan Injil hari ini sangat singkat karena hanya terdiri dari tiga ayat, bercerita tentang ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya yang datang mengunjungi Dia. Pertentangan dramatis antara keluarga fisik-biologis dan keluarga baru Yesus dihilangkan oleh Lukas dengan melukiskan bahwa ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak bisa mendekati-Nya karena orang banyak. Keluarga fisik-biologis Yesus berada di luar bukan karena mereka tidak bersimpati dengan apa yang diajarkan dan dilakukan-Nya, melainkan karena mereka tidak bisa menerobos masuk lantaran banyaknya orang yang duduk di sekeliling Yesus.
Lukas juga menghilangkan pertanyaan Yesus yang menantang, serta identifikasi bahwa para murid yang duduk di sekeliling-Nya adalah keluarga-Nya. Dengan penghilangan ini, Lukas secara tidak langsung memperlunak atau mengurangi unsur penolakan terhadap keluarga fisik-biologis Yesus. Kesan bahwa keluarga fisik-biologis bermusuhan dengan Yesus, atau bahwa Yesus bermusuhan dengan keluarga fisik-biologis-Nya, dihindari dan dihilangkan. Keluarga fisik-biologis bahkan diangkat oleh Yesus sebagai model bagi orang-orang yang mendengarkan dan melakukan sabda Allah. Bagi Lukas, Maria dan saudara-saudara Yesus mendengarkan sabda Allah dan melakukannya.
Setelah mendengar bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya berada di luar, Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” Perkataan ini tidak mengimplikasikan adanya penyangkalan bagi ikatan keluarga fisik-biologis atau adanya kritikan bagi keluarga fisik-biologis Yesus. Sebaliknya, melalui kata-kata ini diperlihatkan bahwa ibu dan saudara-saudara fisik-biologis Yesus memenuhi kriteria seorang murid. Oleh Yesus, ibu dan saudara-saudara fisik-biologis-Nya dijadikan sebagai model kemuridan. Mereka menjadi model bagi orang-orang yang mendengarkan sabda Allah dan yang “menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan” (Luk. 8:15).
Namun, beberapa penafsir mengatakan bahwa perkataan Yesus, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya,” maknanya ambigu. Di satu sisi, perkataan ini bisa berarti bahwa ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya berada di antara orang-orang yang mendengarkan dan menanggapi sabda Allah dengan iman. Ibu dan saudara-saudara Yesus menjadi contoh utama bagi orang-orang yang mendengarkan dan melakukan firman Allah, sebab mereka mendengarkan firman itu dan melakukannya. Ibu dan saudara-saudara Yesus adalah contoh ideal dari orang-orang yang mendengarkan firman dengan hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan. Di sisi lain, perkataan ini bisa juga berarti bahwa keluarga baru-Nya bersifat inklusif, sebab mencakup orang-orang yang mendengarkan dan menanggapi sabda Allah dengan iman. Yesus berhubungan dan peduli pada setiap orang, bukan hanya keluarga-Nya. Semua orang diundang oleh-Nya! Beberapa tidak merespons undangan-Nya, namun Yesus terus mengundang semua orang untuk menjadi keluarga-Nya.
Apa respons kita terhadap undangan Tuhan melalui sabda-Nya hari ini? t