Doa Kedatangan Kerajaan Allah

Rabu, 8 Oktober 2025 – Hari Biasa Pekan XXVII

44

Lukas 11:1-4

Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”

***

Doa Bapa Kami terkait erat dengan amanat Yesus kepada para murid yang diutus-Nya untuk pergi ke kota-kota sekitar. Ia mengutus mereka untuk menyembuhkan, mengusir setan, dan mewartakan Kerajaan Allah. Saat itu, perintah pertama Yesus kepada murid-murid tersebut adalah untuk berdoa agar Tuhan mengirimkan lebih banyak pekerja untuk menuai. Yesus mengajarkan agar mereka berdoa untuk membawa orang-orang kepada pertobatan dan kesetiaan kepada Kerajaan Allah.

Inti dari pesan yang mereka bawa untuk disebarkan adalah bahwa Kerajaan Allah telah datang. Tanda kedatangan Kerajaan Allah ini ada dalam bentuk penyembuhan dan pengusiran setan. Dalam pelayanan Yesus, Kerajaan Allah dinyatakan melalui penyembuhan dan pengusiran setan.

Lebih dari itu, Doa Bapa Kami menjadi peneguhan bahwa misi para murid bukan demi ambisi pribadi, melainkan untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Misi mereka adalah mewujudkan kehendak Allah.

Mari kita belajar dari Romo Mangun. Sebagai seorang imam, Romo Mangun menyadari benar tugas pengutusannya. Kehadirannya di Kali Code, juga di tengah masyarakat korban penggusuran Kedungombo, tidak lain adalah bentuk pewartaannya menghadirkan Kerajaan Allah di tengah masyarakat. Ia menemani, mendampingi, dan membela masyarakat yang teraniaya. Kehadiran inilah wujud paling nyata pewartaan Kerajaan Allah.

Romo Mangun hadir untuk menunjukkan bahwa di dalam kesulitan, Allah hadir untuk memberi terang. Dengan kehadiran itu, keberanian pun timbul. Masyarakat menjadi berani untuk memperjuangkan hak mereka.

Semoga dengan berdoa Bapa Kami, kita tidak saja menghadirkan Kerajaan Allah, tetapi juga berani untuk menjadi pembela. Keberanian ini muncul karena kita sadar bahwa ada Allah yang selalu menyertai. Dengan demikian, Doa Bapa Kami menjadi sumber kekuatan rohani, agar kita tetap setia dalam tugas pengutusan kita, meskipun menghadapi banyak tantangan.