Keselamatan dalam Kehancuran

Kamis, 27 November 2025 – Hari Biasa Pekan XXXIV

14

Lukas 21:20-28

“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”

“Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan guncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

***

Setelah menubuatkan kehancuran Bait Allah dan terjadinya penganiayaan atas diri para pengikut-Nya, Yesus kini menubuatkan runtuhnya Yerusalem dan datangnya kiamat. Mengikuti gaya sastra apokaliptik, kiamat digambarkan-Nya sebagai peristiwa yang mengerikan. Pada saat itu, alam semesta akan mengalami guncangan hebat. Matahari, bulan, dan bintang akan memunculkan tanda-tanda. Inilah sindiran terhadap orang-orang yang meminta “tanda” (Luk. 21:7) dan lawan-lawan yang meminta “tanda dari surga” (Luk. 11:16) kepada Yesus. Singkat kata, pada akhir zaman nanti akan terjadi kekacauan besar. Korban jiwa akan berjatuhan.

Kalau kita ketakutan mendengar hal itu, itu berarti kita salah menentukan fokus. Fokus nubuat tersebut bukanlah kehancuran dan kematian, melainkan kedatangan Anak Manusia dan penyelamatan. Pada hari akhir nanti, Yesus akan datang kembali ke dunia ini untuk menyelamatkan murid-murid-Nya yang dianiaya. Ia akan menegakkan pemerintahan Allah. Oleh-Nya, kuasa kejahatan akan dihancurkan sepenuhnya. Karena itu, yang seharusnya takut adalah orang berdosa. Saatnya tiba bagi mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatan mereka selama ini. Bagi orang benar, kehadiran Allah justru merupakan saat pembebasan.

Dengan demikian, kedatangan hari akhir justru seharusnya disambut gembira, sebab kerinduan kita akan kedatangan Yesus akhirnya terpenuhi. Selamat tinggal dunia lama yang penuh kejahatan dan penderitaan. Selamat datang dunia baru yang penuh cinta dan kebahagiaan.