Tunas bagi Daud

Kamis, 18 Desember 2025 – Hari Biasa Khusus Adven

11

Yeremia 23:5-8

“Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.

Sebab itu, demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!, melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.”

***

Setelah Raja Salomo meninggal, Kerajaan Israel terpecah menjadi dua. Sepuluh suku yang tinggal di bagian utara memisahkan diri dan membentuk kerajaan yang bernama Kerajaan Israel. Keturunan Daud hanya memerintah di bagian selatan dan kerajaannya bernama Kerajaan Yehuda. Kedua kerajaan ini berakhir dengan tragis. Pada tahun 722 SM, Kerajaan Israel dikalahkan oleh Kerajaan Asyur, di mana seluruh penduduknya diangkut ke pembuangan dan tidak pernah kembali lagi. Pada tahun 587 SM, Kerajaan Yehuda dikalahkan oleh Kerajaan Babel dan penduduknya diangkut ke pembuangan di Babel. Memang mereka akhirnya kembali ke tanah air mereka, tetapi sebagai jajahan bangsa Persia.

Firman Allah yang dikutip dalam bacaan pertama hari ini merupakan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yeremia kepada orang-orang Yehuda yang sedang mengalami pembuangan di Babel. Nabi menyatakan bahwa Tuhan akan menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka. Mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.

Sesudah membawa keturunan Israel, umat-Nya, pulang ke negeri mereka sendiri, Tuhan akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. “Tunas adil” merupakan simbol untuk raja yang akan datang dari keturunan Daud. Tuhan akan mendirikan kembali Kerajaan Daud yang telah runtuh itu dan akan membangkitkan seorang keturunan Daud menjadi raja. Raja ini akan memerintah dengan bijaksana, benar, dan adil, sehingga rakyatnya hidup damai dan sejahtera.

Matius menggunakan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yeremia itu untuk menjelaskan kebenaran mengenai Yesus. Maria mengandung dari Roh Kudus ketika ia sudah bertunangan dengan Yusuf. Karena Maria sudah mengandung, Yusuf ingin menceraikannya. Namun, malaikat Allah mendatangi Yusuf untuk mengingatkan supaya ia tidak takut mengambil Maria sebagai istrinya. Anak yang ada dalam rahim Maria bukanlah hasil hubungan Maria dengan laki-laki lain; anak itu dari Roh Kudus. Malaikat itu menyapa Yusuf sebagai anak Daud. Dia lahir sebagai seorang keturunan Daud. Karena itu, anak yang dilahirkan oleh Maria itu dapat disebut sebagai keturunan Daud secara hukum, bukan secara biologis.

Dengan demikian, menjadi jelas bahwa Yesus adalah raja yang lahir dari keturunan Daud. Sebagai raja, Dia akan memerintah dengan bijaksana, benar, dan adil. Ia datang ke dunia ini bukan untuk duduk di atas takhta untuk memerintah Kerajaan Israel. Ia akan bertindak sebagai raja yang menyelamatkan manusia untuk membawa mereka masuk dalam kerajaan-Nya yang abadi. Hal ini diperjelas dalam tulisan yang dipasang di atas kepala Yesus di kayu salib. Tulisan ini menyatakan bahwa Dia adalah raja. Sekali lagi, bukan raja yang duduk di atas takhta untuk memerintah, melainkan Raja Penyelamat yang menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka.