Lingkaran Kasih

Kamis, 11 September 2025 – Hari Biasa Pekan XXIII

14

Lukas 6:27-38

“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu darinya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”

“Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

***

Dunia kita diwarnai dengan balas dendam. Kalau kita disakiti, kita cenderung untuk membalas. Kalau kita dihina, kita cenderung untuk balik menghina. Balas dendam ibarat bola salju. Sebuah bola salju yang didorong ke bawah akan semakin bertambah besar. Demikian juga balas dendam. Suatu hinaan akan dibalas dengan hinaan yang lebih keras. Suatu kebencian akan dibalas dengan kebencian yang lebih besar lagi. Semua ini membentuk lingkaran balas dendam yang tiada putus.

Yesus hari ini mengajarkan kita suatu hukum emas. Ia bersabda, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” Sabda Yesus ini jelas melawan kecenderungan dunia. Sabda ini menunjukkan bahwa lingkaran kasih akan menumbuhkan dunia, sedangkan lingkaran balas dendam akan menghancurkannya. Oleh sebab itu, Yesus menginginkan agar kita memerangi permusuhan dengan cinta kasih. Ia menyatakan bahwa tolok ukur cinta kasih adalah Allah sendiri. Kita perlu mengasihi seperti Allah telah mengasihi kita.

Saudara-saudari, marilah kita memperluas lingkaran kasih. Yesus telah menunjukkan caranya, antara lain dengan mendoakan orang yang membenci kita dan menolong mereka yang memusuhi kita. Apakah hal ini susah? Ya, memang susah kalau masih ada keinginan untuk membalas dendam, tetapi akan dipermudah kalau kita mau mengampuni dan mengasihi mereka. Semoga hati kita dipenuhi cinta kasih.