Labuan Bajo, LBI – Dalam rangka menyongsong Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2025, Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo mengadakan pembekalan bagi para fasilitator Kitab Suci, baik yang bergerak di tingkat paroki maupun di lingkungan sekolah. Di lingkungan sekolah, Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo berkolaborasi dengan para guru agama Katolik dan para pengawas guru agama Katolik, sedangkan karya kerasulan Kitab Suci di paroki melibatkan para penyuluh agama Katolik dan seksi pewartaan paroki se- Keuskupan Labuan Bajo. Tim Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo terdiri dari Rm. Kristoforus Ramlino Pr selaku ketua komisi dan Rm. Fransiskus Nala Pr sebagai ahli Kitab Suci.
Mengingat wilayah Keuskupan Labuan Bajo yang luas, kegiatan pembekalan fasilitator Kitab Suci ini dibagi dalam empat sesi, yaitu tiga sesi dengan tiga kevikepan yang berbeda dan satu sesi bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat.
Pada hari Rabu, 27 Agustus 2025, Kevikepan Pacar menjadi pilihan pertama Komisi Kitab Suci untuk dikunjungi. Kevikepan ini meliputi sembilan paroki, dengan Paroki Tritunggal Maha Kudus Ranggu sebagai tuan rumah. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 65 orang. Paroki-paroki tamu mengutus lima orang setiap paroki, sedangkan tuan rumah mengutus belasan orang sebagai peserta.

Setelah meninggalkan Kevikepan Pacar, Tim Komisi Kitab Suci bergerak menuju Kevikepan Labuan Bajo pada tanggal 28 Agustus 2025. Peserta di Kevikepan Labuan Bajo terbilang banyak, sebab jumlah parokinya ada sebelas, ditambah dengan beberapa komunitas. Setiap paroki mengutus lima orang untuk ambil bagian dalam kegiatan pembekalan ini. Jumlah peserta yang hadir adalah 85 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo.

Setelah istirahat sehari, Tim Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo bergerak kembali menuju Kevikepan Wae Nakeng pada Sabtu, 30 Agustus 2025, tepatnya di Paroki Sta. Theresia dari Kanak-kanak Yesus Rangga. Hadir dalam kegiatan ini para fasilitator dari enam paroki dan relawan Kitab Suci, dengan total peserta 45 orang.

Adapun tujuan utama dari kegiatan ini adalah penguatan kapasitas tenaga fasilitator Kitab Suci. Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo menjelaskan tentang urgensi pastoral Kitab Suci pada zaman sekarang dan persiapan BKSN 2025, sedangkan Romo Frans Nala menambah wawasan para fasilitator Kitab Suci terkait literasi dasar Kitab Suci.

Dalam kegiatan ini, para peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman pastoral Kitab Suci di paroki masing-masing. Dari situ diketahui bahwa tantangan pastoral Kitab Suci ternyata cukup besar, seperti minimnya antusiasme umat dalam sharing Kitab Suci, serta keterbatasan Alkitab di setiap keluarga. Kecemasan ini menjadi isu yang ada di hampir setiap paroki. Namun, di sisi lain, ada beberapa paroki yang memiliki inovasi dalam pastoral Kitab Suci justru dengan membuat kelompok sharing Kitab Suci. Kelompok ini secara rutin berkumpul untuk berbagi pengalaman dalam terang sabda Allah. Dari sharing pengalaman ini, peserta sepakat untuk melahirkan beberapa rencana tindak lanjut sebagai program pastoral, seperti komitmen untuk membentuk kelompok sharing Kitab Suci, gerakan satu keluarga satu Alkitab, dan mengisi BKSN ini dengan kegiatan-kegiatan biblis.

Setelah bertemu dengan para fasilitator Kitab Suci tingkat paroki, Tim Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo bertemu dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat, khususnya para pengawas guru agama Katolik se-Kabupaten Manggarai Barat, para penyuluh agama Katolik se-Kabupaten Manggarai Barat, dan para guru agama Katolik se-Kecamatan Komodo pada hari Kamis, 4 September 2025. Hadir dalam pertemuan ini, Bpk. Fransiskus Xaverius Adi, S.Pd selaku Kepala Kantor Agama Kabupaten Manggarai Barat, bersama Kepala Seksi Urusan Agama Katolik dan Kepala Seksi Pendidikan Katolik.

Bpk. Fransiskus Xaverius Adi, S.Pd, Kepala Kantor Agama Kabupaten Manggarai Barat (kanan)
Adapun tujuan pertemuan ini adalah membangun kolaborasi dalam bidang pastoral Kitab Suci, terutama di lingkungan pendidikan. Dalam sambutannya, Bpk. Fransiskus Xaverius Adi, S.Pd mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya kegiatan ini. “Kami merasa bangga karena dilibatkan secara penuh dalam pastoral Kitab Suci,” tutur beliau. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Kitab Suci harus menjadi bagian terpenting dari pewartaan kita di tempat tugas, entah sebagai guru agama Katolik, pengawas, maupun penyuluh agama Katolik. Harapannya, semoga kegiatan ini menjadi api yang mengobarkan semangat pewartaan kita. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini mencapai 120 orang.
Kepada para fasilitator Kitab Suci di tingkat sekolah ini, Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo mengemukakan harapan agar generasi muda memiliki kecintaan terhadap Kitab Suci. “Semoga bapak dan ibu guru agama Katolik dapat membangkitkan semangat anak-anak untuk semakin mencintai Kitab Suci,” tegas Rm. Ito Ramlino Pr.***(Komisi Kitab Suci Keuskupan Labuan Bajo)