Pentingnya Kepekaan

Jumat, 28 November 2025 – Hari Biasa Pekan XXXIV

18

Lukas 21:29-33

Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

***

Sebuah perumpamaan pendek dikemukakan Yesus: Jika pohon-pohon sudah bertunas, dengan sendirinya orang tahu bahwa musim panas sudah dekat. Perumpamaan ini menggambarkan tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah yang akan tampak dengan jelas. Untuk memahami tanda-tanda tersebut, kita perlu satu hal saja, yakni kepekaan. Sayangnya, justru itulah yang sering kali tidak kita miliki. Tidak heran banyak kali kita diombang-ambingkan oleh isu-isu yang tidak jelas dan ketakutan-ketakutan yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Selain menunjukkan ketidakpekaan, rasa takut mendengar kabar-kabar yang mengerikan itu menunjukkan pula ketidaktahuan kita akan pribadi Bapa. Bapa itu baik. Hal-hal yang buruk tidak ada dalam rencana-Nya. Ia justru mau mengentaskan kita semua dari penderitaan. Karena itulah dalam situasi sulit, selalu ada tangan terulur bagi kita, selalu ada pula senyum tertuju kepada kita. Itu semua karya Bapa, bukan suatu kebetulan.

Mari kita belajar bersikap peka. Rasakanlah kehadiran Bapa dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Dari situ kita akan sadar, betapa pun kelam hidup kita, Bapa selalu hadir memberikan pendampingan. Hadirnya langit dan bumi yang baru sesudah akhir zaman hendaknya membuat kita insaf bahwa Bapa senantiasa merencanakan kehidupan bagi kita, bukan kematian.