Menjadi Warga Negara yang Baik

Sabtu, 17 Agustus 2019 – Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

202

Matius 22:15-21

Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

***

Hari ini kita merayakan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa kita. Syukur kepada Allah, kemerdekaan Indonesia sudah berumur 74 tahun. Pada kesempatan ini, patutlah kita sebagai anak bangsa berefleksi dalam-dalam: apa yang sudah kita perjuangkan selama ini? Sungguhkah kita sudah merdeka dari penjajahan?

Negeri ini memang sudah bebas dari invasi militer bangsa asing. Namun, bentuk penjajahan itu ada banyak macamnya, sehingga meskipun negara kita sudah merdeka, bisa jadi sebagian penduduknya ternyata masih berada di bawah belenggu penjajahan. Penjajahan itu, misalnya, bisa berupa kesenangan-kesenangan duniawi. Apa pun bentuknya, hasrat untuk menikmati kesenangan duniawi bisa jadi menguasai diri seseorang, sehingga yang bersangkutan tak lagi punya kebebasan dan tidak lagi mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan bersama.

Cintailah masyarakat kita, cintailah bangsa dan negara kita! Sikap demikian ditegaskan oleh Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Caranya adalah dengan mendukung pembayaran pajak terhadap pemerintah. Yesus mengerti bahwa suatu bangsa akan maju dan berkembang jika ada kerja sama dan saling mendukung antara pemerintah dan rakyatnya. Kerja sama yang dimaksud bentuknya bisa bermacam-macam, membayar pajak adalah salah satu contohnya.

Dengan demikian, Yesus hari ini sudah memberi kita petunjuk konkret tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik. Bayarlah pajak sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan cara itu, kita mendukung usaha pemerintah untuk mengembangkan negara ini.

Jadilah orang Katolik seratus persen, jadilah orang Indonesia seratus persen juga!