Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

Rabu, 12 Desember 2018 – Hari Biasa Pekan II Adven

156

Matius 11:28-30

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

***

Ada pepatah berbunyi: “Lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya.” Pepatah ini bermakna: luput dari satu bahaya, tetapi lalu jatuh ke bahaya yang lain; atau dapat juga bermakna: seseorang yang tertimpa kesialan bertubi-tubi. Sering kali ketika menghadapi persoalan-persoalan penting dalam hidup ini, misalnya persoalan ekonomi, kita tidak mampu berpikir dengan jernih. Banyak orang yang mengalami kesulitan keuangan lari ke tempat yang salah, misalnya dengan meminjam uang kepada rentenir. Alih-alih terbantu, orang ini malah semakin terjepit karena dari hari ke hari ia harus membayar utang beserta dengan bunga-bunganya. Ada juga orang yang mengalami tekanan hidup, yang kemudian lari kepada teman-temannya yang suka bermabuk-mabukan dan memakai obat-obat terlarang. Hidupnya yang sudah susah bisa dipastikan akan menjadi semakin susah.

Yesus mengajak kita untuk datang kepada-Nya. Ia berjanji akan memberikan kelegaan. “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku!” demikian Ia berfirman. Kuk adalah kayu bercabang dua yang biasa dipasang pada leher hewan guna menarik bajak atau gerobak. Kuk di sini melambangkan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh umat beriman. Yesus membandingkan kuk-Nya – yaitu hukum cinta kasih – dengan hukum Taurat yang oleh orang Farisi dan ahli Taurat masih ditambahi dengan banyak aturan tambahan.

Marilah kita datang kepada Yesus. Kita berdoa memohon kekuatan kepada-Nya agar kita dapat menghadapi persoalan-persoalan hidup ini, serta mampu menjalankan nasihat-nasihat Injil, seperti hukum cinta kasih, pengampunan, pengorbanan, dan kerendahan hati. Itu semua sudah diteladankan oleh keseluruhan hidup Yesus sendiri.

Dengan datang kepada Yesus, semoga kita dijauhkan dari kerakusan, ketamakan, iri hati, dendam, benci, dan perbuatan dosa lainnya. Ketika kita berbeban berat oleh karena persoalan-persoalan hidup, datanglah kepada-Nya dalam doa dan kerendahan hati. Kiranya Ia memampukan kita untuk memikul kuk kita dalam terang nasihat Injil, jangan sampai kita jatuh ke dalam perbuatan dosa yang justru akan semakin memperburuk keadaan kita.