Membuka Hati bagi Tuntunan Tuhan

Sabtu, 15 Desember 2018 – Hari Biasa Pekan II Adven

232

Matius 17:10-13

Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

***

Setelah Petrus, Yakobus, dan Yohanes melihat Yesus dimuliakan di atas Gunung Tabor (Mat. 17:1-8), mereka semakin percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang selama ini dinanti-nantikan oleh umat Israel. Namun, mereka bingung karena menurut tradisi Israel, kedatangan Mesias akan didahului atau dipersiapkan oleh Nabi Elia. Hal ini dinyatakan dalam kitab Maleakhi: “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!” (Mal. 3:1); dan, “Sesungguhnya Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu  menjelang datangnya  hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu” (Mal. 4:5).

Yesus melarang para murid untuk menceritakan apa yang mereka lihat di Gunung Tabor sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati (Mat. 17:9). Larangan ini ditegaskan Yesus karena Ia tahu bahwa para murid belum sepenuhnya mengetahui dan menyadari bahwa Yesus bukan Mesias seperti yang dibayangkan oleh banyak orang. Yesus adalah Mesias yang menderita. Ia harus mengalami banyak penderitaan, sebelum akhirnya dibangkitkan dari antara orang mati.

Menanggapi kebingungan para murid bahwa Mesias harus didahului oleh kedatangan Elia, Yesus menegaskan bahwa Elia sudah datang dalam diri Yohanes Pembaptis. Yohaneslah yang mendapat tugas dari Allah untuk menyiapkan kedatangan-Nya. Akan tetapi, orang tidak mengenal, menolak, dan bahkan membunuh Yohanes. Seperti Yohanes, Yesus juga akan mengalami hal yang sama. Yesus menggunakan kesempatan ini untuk sekali lagi menerangkan bahwa Mesias memang sudah datang, tetapi Mesias yang sudah datang itu tidak dikenal, ditolak, dan akan dibunuh oleh orang Farisi, ahli Taurat, imam kepala, dan orang-orang Yahudi. Kebangkitan Yesus dari antara orang mati menjadi bukti bahwa Yesus sungguh Mesias yang dinanti-nantikan.

Orang Yahudi menantikan kehadiran Mesias, tetapi sayang, ketika Mesias datang, mereka tidak mengenali-Nya. Mereka tidak hanya menolak Yesus, tetapi juga menolak dan membunuh para nabi yang mempersiapkan kedatangan Yesus. Itu tejadi karena orang-orang itu tidak mau membuka hati. Para murid bersikap lain. Meski kebingungan, mereka tetap percaya kepada Tuhan dan mau membuka hati mereka untuk dibimbing oleh-Nya.

Saudara-sudari sekalian, sesaat lagi kita akan memasuki Minggu Adven ketiga, yang kita kenal sebagai “Masa Gaudete” atau masa yang penuh sukacita. Kita bersukacita karena Kristus yang kita nantikan sudah semakin mendekat. Semoga Masa Adven ini membantu kita dalam membuka hati kita semua bagi bimbingan Roh Tuhan. Mari kita membuka hati bagi-Nya; mari kita persilakan Allah untuk berkarya di dalam hidup kita.