Penyembuh

Rabu, 6 Juli 2022 – Hari Biasa Pekan XIV

132

Matius 10:1-7

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat.”

***

Yesus memberi kuasa kepada kedua belas murid-Nya untuk mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan setiap penyakit. Jika para murid itu berada di tengah-tengah kita saat ini, sangat luar biasa, bukan? Pasti setiap orang akan datang kepada mereka dan minta disembuhkan. Penyakit atau kelemahan-kelemahan apa yang ingin kita lepaskan? Roh jahat apa yang ada dalam diri kita dan yang kita minta agar para murid mengusirnya?

Di sisi lain, bayangkan jika kita adalah salah satu dari kedua belas murid itu. Yesus berdiri di depan kita, memberi kita kuasa penyembuhan, serta mengutus kita. Bagaimana perasaaan dan respons kita atas pengutusan itu? Apakah kita sungguh percaya bahwa Yesus memberi kita kekuatan untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit? Apakah kita merasa takut untuk melaksanakan pengutusan itu? Ataukah sebaliknya, kita siap dan bersemangat untuk menolong banyak orang?

Tuhan memberi kita karunia penyembuhan, mungkin bukan karunia untuk menyembuhkan penyakit fisik, melainkan jiwa. Tuhan memberi kita karunia untuk mencintai, peduli, berempati, dan mendengarkan. Itulah karunia penyembuhan yang dimaksud. Kita mungkin tidak bisa mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit, namun kita bisa menumbuhkan harapan dan perasaan dicintai kepada mereka yang sakit. Kita tidak bisa mengusir roh jahat, tetapi kita bisa melawan kecenderungan jahat di dalam diri maupun di kalangan masyarakat.

Apakah kita menyadari akan karunia yang Tuhan berikan itu? Selain diutus untuk membagikan karunia penyembuhan kepada banyak orang, kita juga sebenarnya menerima rahmat itu dari orang lain. Apakah kita menyadari hal ini?

Marilah kita mengingat-ingat kasih dan perhatian seperti apa yang telah kita terima dari orang lain. Marilah kita mensyukuri kehadiran orang-orang di sekitar kita yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu untuk mendengarkan, dan yang selalu menumbuhkan harapan dalam diri kita. Segala bentuk perhatian yang kita terima dari orang lain adalah rahmat kesembuhan dari Allah sendiri.