Dikenal karena Pekerjaannya

Selasa, 2 Mei 2023 – Peringatan Wajib Santo Atanasius

67

Yohanes 10:22-30

Tidak lama kemudian tibalah hari raya Penahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”

***

Sebagai seorang imam, saya selalu terkesan ketika memimpin misa rekuiem. Setiap kali diminta memimpin misa rekuiem, saya selalu berusaha mengenal pribadi yang meninggal itu. Tidak mudah, sebab tentu saja saya tidak mungkin kenal dengan semua orang. Kalau orang yang meninggal ternyata tidak saya kenal, saya terlebih dahulu mencari tahu kepada orang-orang yang mengenal dirinya. Biasanya, kepada saya lalu diberitahukan tentang hal-hal baik yang ada dalam diri atau yang telah dilakukan oleh almarhum atau almarhumah.

Setiap orang dikenali dari pekerjaannya dan dari karya-karya yang sudah dibuatnya. Begitu pun dengan Yesus. Hari ini, Yesus mengajak orang Yahudi agar percaya kepada-Nya melalui berbagai pekerjaan yang sudah dilakukan-Nya. Kesaksian Yesus ditunjukkan dengan pekerjaan baik dari Allah. Yesus bekerja dan berkarya bagi orang lain, sebab memang demikianlah tugas yang diterima-Nya dari Bapa. Melalui karya dan kerja Yesus itulah setiap orang diharapkan mempunyai keyakinan iman tentang jati diri Yesus sebagai Mesias.

Karena Tuhan sudah memberi keteladanan dengan pemberian diri-Nya, hal itulah yang seharusnya juga kita terapkan. Maksud dari pemberian diri di sini adalah: Tuhan berkarya secara sukarela. Ia tidak mencari keuntungan pribadi, tidak pula membeda-bedakan para pengikut-Nya. Ia hanya ingin agar keselamatan dialami secara nyata oleh semakin banyak orang.

Orientasi kepada keselamatan sesama turut membantu kita mengatasi kehendak jahat yang sering kali menunggangi karya kebaikan kita. Semakin kita bertekun dalam pekerjaan, semakin halus roh jahat menggoda kita. Karena itu, kita harus senantiasa jeli dan waspada.

Setiap hari, selalu ada kesempatan bagi kita untuk berbuat baik. Kejelian kita menangkap berbagai kesempatan itu menunjukkan kualitas iman kita. Pemberian diri dapat kita wujudkan dengan memberi sedekah, melakukan pelayanan tak kenal lelah, dan lain sebaginya. Berbagai bentuk pekerjaan baik tersebut harus dimotivasi oleh kekuatan kasih kepada sesama. Hanya dengan kasih, semua yang kita buat akan menjadi berkat bagi orang lain.