Menjadi Alat Tuhan di Dunia

Jumat, 2 Juni 2023 – Hari Biasa Pekan VIII

72

Sirakh 44:1, 9-12

Dan sekarang kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya.

Tetapi juga ada yang tidak diingat lagi, melainkan lenyap seolah-olah tidak pernah ada; mereka menjadi seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pun nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang berikut ini adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.

***

Allah berkarya di dunia dengan banyak cara. Namun, pada prinsipnya dapat dikatakan bahwa Allah berkarya dalam dua hal, yaitu dalam alam dan dalam sejarah. Allah berkarya dalam alam dengan menciptakan alam dan segala isinya, serta memelihara dan menyelenggarakan semua yang terjadi di alam ini. Allah berkarya dalam sejarah dengan menggerakkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah manusia. Ia dapat menggerakkan orang-orang tertentu sepanjang sejarah manusia untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Dalam Sir. 44 – 50, Bin Sirakh menyebutkan orang-orang yang digerakkan Allah untuk menyatakan kehendak-Nya, yakni Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Harun, Pinehas, Yosua, Kaleb, Natan, Daud, Elia, Elisa, Hizkia, Yesaya, dan sebagainya. Tuhan telah menciptakan mereka dan menggunakan mereka untuk menampakkan keagungan-Nya.

Di antara orang-orang termasyhur, yang pernah ada dalam sejarah manusia dan pernah digunakan Allah untuk menyatakan kehendak-Nya, ada yang sudah tidak diingat lagi. Mereka pernah hidup di dunia dan berkarya di antara manusia, tetapi sesudah mereka mati dan generasi berganti generasi, mereka dilupakan. Tidak ada yang menceritakan nama dan karya-karya mereka, sehingga tidak ada yang mengingat mereka lagi. Akibatnya, mereka seolah-olah tidak pernah ada, seolah-olah tidak pernah dilahirkan. Kebanyakan manusia di dunia mengalami nasib seperti ini. Tidak banyak orang yang namanya ditulis dalam sejarah dan karyanya diceritakan dari generasi ke generasi. Namun, sebagian yang lain melakukan banyak hal yang tidak dilupakan. Kebaikan yang mereka lakukan diceritakan dari generasi ke generasi karena sangat mengagumkan dan layak diteladan oleh semua orang.

Telah dikatakan bahwa Allah bekerja dalam dunia melalui orang-orang yang dikehendaki-Nya. Siapa saja yang dikehendaki Allah? Mengapa mereka dipilih untuk melakukan kehendak-Nya? Allah menghendaki manusia di dunia ini hidup benar dan bahagia. Ia menghendaki agar orang menolong sesama yang miskin dan menderita, agar mereka terlepas dari kemiskinan dan penderitaan yang menimpa mereka. Allah menghendaki manusia hidup benar di hadapan-Nya dengan melakukan kehendak-Nya supaya pada akhirnya hidup bahagia selamanya di surga.

Allah mengutus setiap pengikut Yesus untuk memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan raga dan jiwa sesamanya. Allah mengutus kita untuk menolong sesama yang mengalami kesulitan dan penderitaan di dunia ini. Melalui tangan kita, Allah hendak memberikan pertolongan kepada semua orang. Karena itu, kita selayaknya menyediakan diri untuk digunakan Allah guna menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Kita dipanggil untuk menyerahkan badan kita supaya digunakan Allah untuk mewujudkan kehendak-Nya di dunia.