Tujuan Allah Adalah Keselamatan

Jumat, 21 Juli 2023 – Hari Biasa Pekan XV

64

Matius 12:1-8

Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

***

Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengarkan pernyataan bahwa Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Ini dapat diartikan bahwa apa pun yang dilakukan-Nya, Yesus selalu lebih dari segala sesuatu. Oleh karena itu, kita harus memahami kacamata Allah yang adalah keselamatan. Allah rela melakukan apa pun demi keselamatan kita.

Sejak dari kitab Kejadian hingga Wahyu, sesungguhnya hanya satu kisah yang mau disajikan, yaitu keselamatan. Namun, kisah itu menjadi berbiak dan panjang lebar karena manusia selalu jatuh ke dalam dosa. Meskipun demikian, Allah tidak menyerah. Ia mengirim utusan-utusan-Nya, hingga diri-Nya dalam rupa Yesus, untuk menyelamatkan kita.

Tujuan Allah adalah keselamatan kita. Karena itu, Ia berupaya semaksimal mungkin agar keselamatan sungguh terjadi atas diri kita. Dari pihak kita, yang dibutuhkan hanyalah sikap percaya dan setia. Oleh karena itu, hari ini, marilah kita bertanya: Sejauh mana kita sudah percaya dan setia pada karya keselamatan Allah yang dikerjakan-Nya bagi kita?