Doa dan Karya

Selasa, 12 September 2023 – Hari Biasa Pekan XXIII

64

Lukas 6:12-19

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

***

Saya selalu kagum melihat kebiasaan berdoa sebelum memulai pekerjaan yang dilakukan di hampir setiap kantor atau tempat usaha. Pemilik perusahan ataupun kantor pemerintahan beserta para karyawan mengawali aktivitas mereka sepanjang hari dengan doa bersama. Mereka mau melibatkan Tuhan dalam setiap pekerjaan, agar semuanya berjalan dalam lindungan-Nya dan dijauhkan dari segala bahaya dan pengaruh kuasa jahat. Tentu itulah maksud dari doa yang dipanjatkan di awal setiap pekerjaan.

Bacaan Injil hari ini menceritakan Yesus yang mendaki sebuah bukit, lalu berdoa semalam-malaman kepada Allah di sana. Esok harinya, Yesus memanggil dan memilih dua belas rasul-Nya yang akan menjadi rekan-rekan kerja dalam misi-Nya mewartakan Kerajaan Allah. Yesus selalu mengawali karya-Nya dengan berdoa dan berkomunikasi dengan Bapa-Nya. Setelah lelah menjalankan misi penyelamatan jiwa-jiwa, Yesus juga selalu menyediakan waktu untuk berdoa, agar kekuatan rohani dan tubuh-Nya tetap terjaga.

Yesus mengandalkan relasi dengan Allah sebagai kekuatan dalam menjalankan karya-karya-Nya. Memilih orang-orang yang tepat untuk menyertai Dia adalah sesuatu yang sangat penting, sehingga Yesus mendahuluinya dengan doa yang khusyuk. Karena doa, Yesus tetap menarik hati banyak orang dan punya daya penyembuhan yang dahsyat. Roh-roh jahat pun menjauh dari-Nya. Yesus menunjukkan bahwa doa adalah sumber kekuatan bagi karya-karya-Nya.

Saya sering ditanyai umat yang merasa putus asa karena doa-doa mereka tidak dikabulkan. Mereka mengatakan bahwa mereka sudah berdoa terus-menerus, tetapi Tuhan seakan-akan tidak mendengarkan, apalagi mengabulkan doa mereka. Tanpa mereka sadari, fakta bahwa mereka masih bisa berdoa adalah berkat yang sedang Tuhan berikan kepada mereka. Yesus mengajarkan kita untuk tidak pernah jemu-jemu berdoa, sebab doa menguatkan dan menyelamatkan kita dalam menjalankan karya kebaikan.

Jangan pernah berhenti berdoa, bahkan di saat kita hampir putus asa. Doa yang disertai iman kuat pengaruhnya bagi hidup kita dan lingkungan sekitar. Berdoa berarti menciptakan lingkungan yang positif dalam hidup kita. Berkat-berkat pasti akan datang bagi orang yang percaya dan setia berdoa kepada Allah.