Matius 11:11-15
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada dia. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan — jika kamu mau menerimanya — ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
***
Yesus bersabda, “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis.” Apa yang membuat Yohanes dikatakan sebagai yang terbesar? Yohanes Pembaptis menyerukan perubahan total hati dan sikap dasar hidup, dari sikap melawan menjadi taat terhadap Allah. Inilah syarat mutlak untuk mengakui dengan sungguh hadirnya sang Juru Selamat di dunia ini. Kerajaan Allah sudah ada. Allah menguasai segala-galanya; segala yang jahat dikalahkannya, termasuk maut.
Yohanes Pembaptis tampil sebagai pewarta pertama. Upacara atau ritual pembaptisan memang sudah lazim diselenggarakan pada masa itu. Akan tetapi, pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes adalah pembaptisan pertobatan, yang berarti menuntut orang yang dibaptis untuk memilih dan menempuh jalan baru dalam berpikir, bersikap, dan berbuat.
Kita perlu sejenak merenungkan hidup kita. Yesus telah memanggil kita untuk mengikuti jejak-Nya, untuk membuat hidup kita menjadi pemberian atau sumbangan kasih kepada sesama. Apakah kita telah mendengarkan dan melaksanakan sabda Kristus, serta meneladan hidup-Nya dengan sungguh? Salah satu buah kasih yang sejati adalah kesediaan untuk bertobat dan untuk menyingkirkan dosa.
Itulah yang juga disampaikan Yohanes Pembaptis kepada kaum Farisi dan Saduki yang datang untuk dibaptis. Kenyataan bahwa mereka itu anak Abraham bukan merupakan jaminan keselamatan. Bagi umat Kristen, baptis pun bukan jaminan keselamatan. Baptis menjadi tanda bahwa kita secara resmi adalah orang Katolik. Akan tetapi, bukti bahwa kita pengikut Kristus yang sejati hanya bisa ditunjukkan melalui cara hidup kita.
Tentang Yesus, Yohanes Pembaptis berkata, “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian setelah aku lebih berkuasa daripada aku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya” (Mat. 3:11). Yohanes dengan ini menunjukkan keteladanannya sebagai orang yang rendah hati. Ia menyerukan pertobatan, tetapi mengakui bahwa dirinya bukan penyelamat.