Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Kemudian seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, … berkatalah orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Orang itu pun bertanya kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.” Lalu kata orang itu, “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang” (Kej. 32:24-28).
***
Setelah Yakub di tempat pamannya mendapatkan keluarga besar dan banyak ternak dengan ditipu dan menipu, ia lalu membawa lari semuanya dan pulang. Di sungai perbatasan, ia dihadang seorang laki-laki misterius, tampaknya Allah, yang tidak dapat mengalahkan Yakub dan akhirnya memberkatinya, seraya memberinya nama Isra-El, sebab ia telah bergumul dengan Allah dan mampu bertahan.
Orang pilihan yang tega mengakali kaumnya itu akhirnya harus bergulat dengan Allah. Namun, kemampuannya untuk memperoleh restu Allah dan nama baru, Israel, menjadi tanda harapan bagi Yakub dan keturunannya.
***
Marilah berdoa:
Terpujilah Engkau, Tuhan, karena tantangan yang Kauberikan maupun kesetiaan yang Kautunjukkan kepada orang yang telah Kaupilih, Kauasingkan, dan Kaubawa pulang.
Dalam pergumulan kami dengan Dikau dan sesama kami, janganlah membuang atau menjatuhkan kami. Cukuplah Engkau memberi kami tantangan yang menambahkan kekuatan kami untuk menjawab panggilan kami di bumi ini. Amin.
