Ragi Orang Farisi dan Ragi Herodes

Selasa, 18 Februari 2025 – Hari Biasa Pekan VI

106

Markus 8:14-21

Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.” “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.” Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”

***

Yesus memperingatkan para murid untuk berhati-hati terhadap “ragi orang Farisi dan ragi Herodes”. Namun, para murid tidak langsung memahami perkataan-Nya. Mereka malah memikirkan roti, sebab mereka lupa membawa bekal makanan yang cukup. Yesus menegur mereka karena kurangnya pemahaman dan iman, padahal mereka sudah menyaksikan banyak mukjizat-Nya, seperti penggandaan roti untuk ribuan orang. Mukjizat penggandaan roti menjadi pengingat bahwa Tuhan adalah penyedia segala kebutuhan kita.

Pesan Yesus jelas: Para murid terlalu fokus pada kebutuhan jasmani, dan lupa siapa yang ada bersama mereka, padahal Dia adalah sumber segala sesuatu, sehingga pasti sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

Para murid mewakili kita yang sering kali lupa akan kebaikan Tuhan di masa lalu. Ketika dihadapkan dengan kekurangan atau masalah baru, kita cenderung khawatir dan lupa bahwa Tuhan telah berkali-kali menyediakan apa yang kita butuhkan. Kita cenderung khawatir akan kekurangan kita dan lupa akan penyertaan Tuhan yang sudah kita alami. Kali ini, melalui teguran-Nya, Yesus mengajak para murid dan kita semua untuk merenungkan kembali karya Tuhan yang telah kita alami.

Apa itu “ragi orang Farisi dan ragi Herodes”? Ragi adalah simbol pengaruh yang kecil, tetapi dapat menyebar dan mengubah seluruh adonan. Dalam hal ini, ragi orang Farisi dan ragi Herodes melambangkan sikap skeptis, tidak percaya, dan keras hati terhadap karya Tuhan. Yesus mengingatkan kita untuk tidak membiarkan pengaruh seperti ini merasuki hati dan pikiran kita. Iman kita tidak boleh goyah gara-gara keraguan atau godaan duniawi.

Yesus mengajak kita untuk memercayakan segala sesuatu kepada-Nya. Kekhawatiran dan sikap lupa akan karya Tuhan hanya akan membuat kita kehilangan damai sejahtera. Tuhan selalu setia dan tahu apa yang kita butuhkan, bahkan sebelum kita memintanya.