Bukalah Hatimu

Rabu, 26 Februari 2025 – Hari Biasa Pekan VII

65

Markus 9:38-40

Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.”

***

Para murid yang diwakili oleh Yohanes menggerutu. Mereka merasa terganggu karena seseorang yang bukan bagian dari kelompok mereka mengusir setan dalam nama Yesus. Menanggapi gerutuan itu, Yesus menegaskan bahwa karya Tuhan tidak terbatas pada kelompok atau rung lingkup tertentu. Siapa pun yang melakukan kebaikan dalam nama-Nya, meskipun mereka itu bukan bagian dari kelompok-Nya, adalah bagian dari pelayanan-Nya.

Sikap Yesus ini mengingatkan kita untuk tidak menjadi eksklusif atau membatasi orang lain dalam pelayanan kepada Tuhan. Kita diajak untuk membuka hati dan menerima setiap orang yang bekerja untuk kebaikan, terlepas dari latar belakang mereka. Kesediaan untuk terbuka ini mencerminkan kasih Allah yang menyeluruh dan tidak tebang pilih.

Di tengah dunia yang penuh dengan egoisme dan intoleransi, kita diundang untuk selalu menghargai satu sama lain, serta menjalin kerja sama dengan orang-orang yang memiliki niat baik, meskipun mereka mungkin memiliki keyakinan, pola pikir, dan ideologi politik yang berbeda dengan kita. Kita diajak untuk melihat perbedaan sebagai sebuah kekayaan yang mendukung terlaksananya perbuatan-perbuatan baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita diajak untuk membangun semangat kesatuan alih-alih perpecahan, kerja sama alih-alih persaingan, serta dialog alih-alih terpenuhinya ambisi dan kepentingan pribadi. Di tengah segala macam perbedaan, marilah kita membuka hati terhadap sesama, yakni mereka yang memiliki niat baik untuk membangun dunia yang penuh dengan solidaritas, kasih, dan kedamaian.