
Markus 10:28-31
Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
***
Hidup para murid Yesus menjadi gambaran bahwa mengikuti Yesus tidak berarti melarat dan berkekurangan. Karena dipanggil Yesus, mereka meninggalkan jala, perahu, dan sanak saudara. Apakah mereka lalu berkekurangan? Sama sekali tidak! Mereka bergabung dalam jemaat yang baru, di mana mereka menemukan kembali apa yang telah mereka tinggalkan demi mengikuti Yesus, yaitu rumah, persaudaraan, dan jaminan hidup. Semuanya mereka terima kembali seratus kali lipat, yang berarti secara berlimpah ruah.
Itulah yang sungguh terjadi ketika para murid berjalan bersama Yesus. Ketika berkeliling mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah, selalu saja ada hati yang terbuka dan rela berbagi makanan serta tumpangan. Itulah yang juga terjadi dalam jemaat Gereja perdana. Hidup mereka yang ditandai dengan berbagi dan bersetia kawan menjadi berkat berlimpah bagi siapa saja yang bersedia dan berkorban demi Injil, sekaligus menjadi tanda awal perwujudan hidup kekal.
Hidup jemaat yang saling berbagi dan solider, meski tidak mudah dan penuh tantangan, adalah wujud nyata bahwa kita sudah mampu “melalui lubang jarum”. Itu tidak mungkin bagi manusia, tetapi mungkin bagi Allah dan bagi mereka yang percaya serta mengandalkan Dia. Di tengah dunia masa kini yang ditandai oleh egoisme dan kecemasan akan masa depan, orang beriman harus tetap menjadi saksi tentang kasih Allah lewat gaya hidup yang solider dan berbagi kasih serta pengharapan.