
Lukas 11:29-32
Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!”
***
Hari ini, kita diajak Yesus untuk membandingkan diri-Nya dengan Nabi Yunus dan Raja Salomo. Yunus dan Salomo tentu saja tidak sebanding dengan Yesus. Mereka hanyalah manusia biasa, sedangkan Yesus adalah Anak Allah yang Mahatinggi. Yunus tidak bisa membuat mukjizat, sedangkan Yesus mengerjakan banyak mukjizat besar. Sementara itu, kata-kata hikmat Salomo jauh di bawah kata-kata hikmat Yesus. Meskipun demikian, orang-orang Niniwe akhirnya bertobat karena pemberitaan Yunus, dan banyak orang datang menemui Salomo untuk mendengarkan kata-kata hikmat yang keluar dari mulutnya.
Banyak kata hikmat yang disampaikan Yesus, mukjizat yang dibuat oleh Yesus jumlahnya juga banyak, namun orang-orang yang dihadapi-Nya tetap keras hati. Mereka tidak mau bertobat. Bukannya bertobat, mereka malah terus meminta tanda. Tanda apa lagi yang harus dibuat oleh Yesus agar mereka percaya? Tidak ada tanda yang bisa menggerakkan hati mereka, sehingga Yesus menyebut mereka sebagai angkatan yang jahat.
Tuhan sudah banyak mencurahkan kebaikan dalam hidup kita. Namun, kita sering kali merasa kurang, bahkan tidak menyadari kebaikan-kebaikan Tuhan tersebut. Lihat, mata kita masih terbuka, darah kita masih mengalir, jantung kita masih berdetak, saraf-saraf kita pun masih bekerja dengan baik. Sadarilah bahwa itu merupakan wujud kebaikan Tuhan terhadap kita. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan dalam hidup kita. Namun, sering kali kita kurang menyadarinya, kurang mensyukurinya, dan menganggapnya biasa-biasa saja, bahkan tidak bernilai sama sekali. Kita masih saja menuntut suatu tanda kepada Tuhan, alih-alih bersyukur, berserah, dan berpasrah kepada-Nya.
Tuhan, ampunilah kami, karena kami sering kali sama seperti orang-orang yang Engkau sebut sebagai angkatan yang jahat. Ajarilah kami, ya Tuhan, untuk bertobat.