
Lukas 10:13-16
“Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
***
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Yesus hari ini melontarkan kecaman keras kepada kota-kota yang telah sering menyaksikan mukjizat-Nya, tetapi tidak bertobat. Yesus mengecam bukan karena benci, tetapi karena sedih. Ia sedih melihat hati yang bebal, keras kepala, dan menutup diri terhadap kasih Allah. Yesus sudah hadir, tanda-tanda kekuasaan Allah sudah nyata, tetapi mereka tetap tidak mau diubah dan berubah.
Berikut ini adalah dua sikap yang bisa muncul ketika mendapatkan tawaran dari Allah. Pertama, mau diubah dan berubah, yang berarti bersedia membuka hati, mengakui kelemahan, dan memberi ruang bagi rahmat Allah untuk memperbarui hidup. Kedua, bebal dan keras kepala, yang berarti menutup diri, merasa diri paling benar, tidak mau mendengar, tidak mau dituntun, dan akhirnya menjauh dari keselamatan.
Kita semua tahu bahwa berubah itu tidak mudah. Ada banyak orang yang lebih memilih nyaman dalam kebiasaan lama daripada melangkah maju dalam hidup baru. Bacaan Injil mengingatkan bahwa tanpa perubahan, kita akan kehilangan kesempatan untuk hidup dalam kasih Allah.
Menjadi orang yang mau diubah dan berubah berarti: (1) Berani mengoreksi diri, alih-alih menyalahkan orang lain; (2) Mau belajar dari pengalaman, bahkan dari kegagalan; (3) Taat pada suara hati yang dipenuhi Roh Kudus, bukan pada keinginan yang egois; (4) Rendah hati menerima teguran, sebab teguran sering kali menjadi sarana Tuhan untuk mengubah kita.
Sebaliknya, orang yang bebal dan keras kepala biasanya: (1) Sulit mendengarkan, sebab lebih suka berbicara daripada mendengar; (2) Menolak masukan dengan alasan “sudah biasa” atau “memang begini dari dulu”; (3) Hidupnya tidak berkembang, bahkan menjauh dari kasih dan kebenaran.
Saudara-saudari terkasih, pada hari Jumat pertama dalam bulan ini, mari kita belajar dari firman Tuhan hari ini. Jangan sampai kita seperti orang-orang Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum yang menyaksikan karya Allah tetapi menutup hati. Biarlah kita menjadi pribadi yang mau diubah dan berubah, sehingga hidup kita semakin serupa dengan Kristus, sebab hanya hati yang lembut, terbuka, dan rendah hatilah yang bisa dituntun menuju keselamatan. Tuhan memberkati!