Jangan Khawatir

Jumat, 26 Desember 2025 – Pesta Santo Stefanus

10

Matius 10:17-22

“Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

***

Sehari setelah merayakan sukacita hari kelahiran Tuhan Yesus, kita sudah diperingatkan untuk selalu waspada. Dalam menjalani kehidupan ini, kita pasti akan menemukan hal-hal yang kurang baik. Tidak jarang, kita akan bertemu dengan kejahatan dunia. Bagaimanapun, Tuhan menyarankan agar kita tidak perlu khawatir secara berlebihan. Ia akan mengaruniakan segala sesuatu yang baik untuk kita lakukan. Ia menjamin keselamatan bagi mereka yang percaya dan bertahan sampai akhir.

Hari ini kita merayakan Pesta Santo Stefanus, martir yang pertama. Stefanus adalah sosok yang penuh dengan Roh Kudus, hingga berani mempertahankan iman apa pun risiko yang harus dihadapinya. Stefanus bertahan hingga akhir dan berdoa bagi mereka yang telah menganiaya dirinya.

Kurang lebih sepuluh tahun yang lalu, adik saya terkena serangan strok ringan. Setelah kejadian itu, ia sering kali mengalami sakit di bagian kepala dan menjadi langganan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di beberapa rumah sakit. Beberapa minggu yang lalu, ia bercerita bahwa dirinya sedang menuju ke masa melupakan semua memori yang ada di dalam hidupnya. Menurut dokter yang menanganinya, ia menderita penyakit Alzheimer. Kabar itu tentu tidak menyenangkan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan segera. Di tengah kegalauan hatinya, ia menyerahkan semuanya itu hanya kepada Tuhan.

Dalam penziarahan hidup ini, kita tidak selalu mengalami hal-hal yang baik. Kita pun tidak selalu dalam keadaan baik-baik saja. Namun, percayalah bahwa Tuhan akan selalu menguatkan dan mendampingi kita. Kita harus bertahan hingga akhir, serta jangan khawatir. Tuhan berjanji akan menyelamatkan kita.

Hari ini, kita diingatkan untuk tetap bertahan menghadapi segala keadaan hidup ini, terutama ketika mengalami hal-hal yang tidak baik. Tetaplah setia dan tetaplah mengandalkan-Nya seperti yang dilakukan oleh Santo Stefanus.