Yesus Berasal dari Allah

Jumat, 24 Maret 2023 – Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

104

Yohanes 7:1-2, 10, 25-30

Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.

Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.

Beberapa orang Yerusalem berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya.” Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.”

Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

***

Salah satu hari raya orang Yahudi adalah Hari Raya Pondok Daun. Hari raya ini merupakan hari syukur atas panenan, diselenggarakan selama tujuh hari, yang dilanjutkan dengan pertemuan suci pada hari ke delapan. Hal tersebut dikatakan dalam kitab Bilangan: “Pada hari yang kedelapan haruslah kamu mengadakan perkumpulan raya, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat” (Bil. 29:35).

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus dikisahkan menghadiri hari raya tersebut tidak secara terang-terangan, tetapi secara diam-diam. Kehadiran Yesus menimbulkan pertanyaan dari beberapa orang Yerusalem. Orang-orang yang hendak membunuh Yesus tidak berani menyentuh-Nya, sebab sebagian orang Yerusalem percaya kepada-Nya. Tanda-tanda mengagumkan yang dikerjakan-Nya membuat mereka percaya bahwa Dia adalah Mesias. Namun, sebagian yang lain tidak percaya kepada Yesus sebagai Mesias, sebab mereka mengetahui asal-usul-Nya. Mereka memang berpandangan bahwa Mesias tidak diketahui asal-usul-Nya dan hari kedatangan-Nya pun tidak diketahui.

Pernyataan dari orang-orang Yahudi yang tidak percaya itu menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menjelaskan dari mana Ia berasal. Yesus menegaskan bahwa Ia datang dari Allah. Ia datang bukan atas kehendak-Nya, melainkan atas kehendak Dia yang mengutus-Nya, yakni Allah Bapa. Oleh karena itu, otoritas atau kuasa pengajaran-Nya di Bait Allah berasal dari Allah Bapa, berbeda dengan orang lain yang menerima kuasa pengajaran di Bait Allah dari manusia. Jawaban Yesus membuat para pemimpin Yahudi berusaha menangkap-Nya, namun tidak ada yang berani melakukan hal itu.

Yesus berasal dari Allah. Dia adalah Anak Allah dan penyelamat dunia. Inilah iman yang harus kita pegang teguh dan wartakan tanpa henti. Tidak semua orang percaya Yesus sebagai penyelamat dunia, namun kita sungguh percaya bahwa Dialah penyelamat dunia. Dia telah kembali kepada Bapa, namun tetap menyertai kita. Dalam peristiwa suka maupun duka, Yesus tetap menjadi sahabat seperjalanan kita.