Pekerja untuk Tuaian

Selasa, 8 Juli 2025 – Hari Biasa Pekan XIV

37

Matius 9:32-38

Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: “Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel.” Tetapi orang Farisi berkata: “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

***

“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Kita sering mendengar ungkapan itu saat Minggu Panggilan. Sumbernya tidak lain Yesus sendiri. Ia prihatin melihat umat hidup dalam derita. Gara-gara para pemimpin yang tidak cakap, umat berjalan tidak tentu arah, tanpa bimbingan, persis seperti domba tanpa gembala.

Karena itu, Yesus datang menyapa mereka. Dibawa-Nya Kabar Baik dengan wujud yang sangat konkret, misalnya kali ini dengan memulihkan seorang yang bisu. Di hadapan Yesus, setan yang merasuki si bisu pun takluk, sehingga orang itu pun sembuh. Demikianlah Yesus tampil sebagai sosok penuh kuasa yang sanggup melindungi domba-domba-Nya dari gangguan si jahat.

Pemimpin seperti Yesus jumlahnya sayang tidak banyak. Yang banyak adalah mereka yang bernafsu menjadi pemimpin agar bisa berkuasa. Tidak seperti mereka, Yesus adalah pemimpin yang bekerja. Ia berkeliling ke berbagai tempat, menjumpai orang-orang yang letih lesu dan berbeban berat. Kuasa yang dimiliki-Nya Ia manfaatkan sebesar-besarnya demi keselamatan manusia.

Dengan perikop ini, Yesus mengundang kita untuk bekerja bersama-Nya. Ungkapan “tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” jangan disempitkan artinya sebagai ajakan untuk masuk biara atau untuk menjadi imam. Kebun anggur Tuhan begitu luas. Kita semua, baik kaum awam maupun kaum religius, diajak Yesus untuk menjadi para pekerja dengan mewartakan Injil dan menyatakan kasih Tuhan kepada semua orang.