Kunjungan Penuh Kasih

Selasa, 18 November 2025 – Hari Biasa Pekan XXXIII

21

Lukas 19:1-10

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

***

Seorang teman kuliah memutuskan untuk berpacaran dengan teman kelasnya yang dikenal sebagai bad boy. Teman-temannya sangat heran dengan keputusannya ini. Ketika ditanya alasan memilih laki-laki dengan sifat yang cenderung agak nakal (bukan jahat), dia mengatakan, “Mungkin saja cinta saya bisa mengubah dirinya.” Setelah itu, pacarnya itu memang menunjukkan perubahan-perubahan. Bagi saya, cara berpikir positif teman saya ini sangat mengagumkan, yakni bahwa kasih dapat mengubah segalanya. Seperti itulah kiranya cara berpikir Yesus terhadap umat-Nya.

Yesus dalam bacaan Injil hari ini diceritakan berjumpa dengan Zakheus, seorang kepala pemungut pajak, yang terkenal amat kaya. Zakheus kemungkinan sudah mendengar cerita-cerita orang tentang Yesus. Rasa ingin tahu Zakheus terhadap Yesus mulai mengubah dia. Dia menjadi penasaran dan mencari Yesus. Ketika Yesus masuk ke Yerikho, sambutan orang-orang terhadap Yesus membuat Zakheus makin penasaran untuk mengenal orang seperti apa Yesus itu. Karena badannya pendek, Zakheus lalu memanjat pohon ara demi melihat Yesus.

Lukas menceritakan bahwa Yesus kemudian melihat Zakheus. Ia merasakan aura positif yang mulai keluar dari diri Zakheus, yakni aura perubahan. Hasrat Zakheus untuk mengenal lebih jauh ditanggapi oleh Yesus. Dia berkata, “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus sangat bersukacita mendengar hal itu. Meskipun sering dianggap orang berdosa karena berprofesi sebagai pemungut pajak, dia tidak peduli dengan kata-kata orang tentang dirinya. Zakheus berubah total secara nyata. Ia membagikan kekayaannya kepada orang miskin, serta mengembalikan uang hasil pemerasan yang dilakukannya. Kunjungan Yesus yang penuh kasih dan keterbukaan hati Zakheus untuk mengenal dan menerima Yesus menciptakan suasana kegembiraan dan nuansa keselamatan.

Perasaan dicintai, dihargai, dan diterima adalah kerinduan setiap orang, yang jika terpenuhi akan menciptakan kehidupan yang bahagia dan positif. Seperti Zakheus, kita perlu terbuka untuk mengenal dan menerima Yesus yang selalu mau menjumpai kita dengan kasih-Nya. Zakheus mendapatkan kebutuhan terdalamnya untuk dicintai dan diterima, dan itu diperoleh dari Yesus. Yesus selalu mau berkunjung dan menawarkan kasih-Nya kepada kita. Yang dibutuhkan dari kita adalah keyakinan bahwa kita ini anak-anak Abraham yang dikasihi Bapa.