Mengapa Yesus Memakai Perumpamaan?

Kamis, 23 Juli 2020 – Hari Biasa Pekan XVI

1495

Matius 13:10-17

Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil darinya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

***

Setelah Yesus mengajar orang banyak dengan perumpamaan tentang penabur, para murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Sekurang-kurangnya ada dua alasan yang diberikan. Pertama, adanya perbedaan antara para murid dengan orang banyak. Para murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang banyak tidak. Kata kerja pasif “diberi” menunjuk pada tindakan Allah. Adalah Allah yang memungkinkan para murid mengetahui rahasia Kerajaan-Nya. Adalah Roh Kudus atau Roh Allah yang memungkinkan mereka mampu membuka mata dan telinga sehingga dapat memahami pesan pewartaan Yesus.

Kedua, orang banyak menolak untuk mendengarkan pesan pewartaan Yesus. “Karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.” Mereka kurang memahami pesan pewartaan Yesus karena tidak mau melihat dan mendengarkan pesan-Nya secara jelas. Alasan ini dijadikan landasan biblis bagi pewartaan dan pengajaran Yesus yang difokuskan kepada para murid.

Berbeda dengan orang banyak yang mendengar dengan telinga tetapi tidak pernah mengerti dengan hati, yang melihat dengan mata tetapi tidak pernah memahami, para murid memiliki mata dan telinga yang sungguh-sungguh dapat melihat, mendengarkan, dan memahami pesan pewartaan Yesus. Kalau menolak untuk mendengarkan kabar baik dengan hati yang bertobat, kita juga sebetulnya sama saja dengan orang banyak itu. Sama seperti mereka, kita pun memiliki mata dan telinga, tetapi tidak melihat, tidak mendengar, serta tidak memahami dengan hati pesan pewartaan Yesus.