Suksesi Pemimpin Gereja (5)

547

Suksesi pemimpin dalam komunitas kristiani perdana

Setelah sedikit memahami mekanisme pemilihan paus dalam tradisi Gereja, kini kita hendak melihat pendasaran biblisnya. Kita perlu bertanya, “Apa kata Kitab Suci tentang suksesi kepemimpinan dalam Gereja, terutama paus?” Menanggapi pertanyaan ini, kita pertama-tama harus menegaskan bahwa Kitab Suci tidak pernah berbicara secara khusus mengenai pemilihan paus. Hal itu tentu saja bisa dipahami, sebab jabatan paus dalam bentuk seperti sekarang ini belum ada dalam Gereja perdana.

Namun, ada beberapa adegan dalam Perjanjian Baru yang secara sekilas menampilkan bagaimana para pemimpin dipilih dalam komunitas kristiani perdana. Dalam salah satu adegan awal Kisah Para Rasul diperlihatkan proses pemilihan pengganti Yudas Iskariot sebagai seorang rasul. Petrus yang ditampilkan sebagai pemimpin jemaat menjelaskan kualifikasi yang diperlukan bagi seorang kandidat untuk menggantikan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Seorang kandidat harus “seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya” (Kis. 1:21-22).

Dari kualifikasi yang ditetapkan, jemaat mengusulkan dua nama, yakni Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka lalu berdoa dan membuang undi untuk mengetahui siapa yang dipilih oleh Allah. Matias dipilih oleh Tuhan karena undian jatuh padanya. Namun, tidak diceritakan adanya proses pemilihan ketika Yakobus, saudara Yohanes, dibunuh oleh Herodes (Kis. 12:2). Jemaat tidak dikumpulkan untuk memilih pengganti dirinya. Setelah Matias menggantikan Yudas Iskariot, kelompok dua belas rasul tidak dilengkapi lagi ketika ada anggotanya yang meninggal.

(Bersambung)