Bukan Sekadar Kata, Melainkan Tindakan yang Nyata

Kamis, 26 Maret 2020 – Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

867

Yohanes 5:31-47

Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?”

***

Umat biasanya tidak mengingat isi khotbah seorang imam, tetapi akan selalu ingat apa yang dilakukan imam itu ketika berkunjung ke rumah mereka. Ini kiranya merupakan petunjuk bahwa sebagai sebuah kesaksian, tindakan memiliki kekuatan yang luar biasa, jauh lebih besar dari kata-kata.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berhadapan dengan orang-orang yang tidak mampu menerima kehadiran-Nya sebagai sang Anak yang diutus oleh Bapa. Banyak orang menutup telinga mereka dari kesaksian Yohanes Pembaptis tentang diri-Nya. Mereka juga membutakan mata hati dengan tidak mau meyakini apa yang sudah ditulis oleh Musa tentang diri-Nya. Di hadapan orang Yahudi, Yesus bersaksi bukan dengan kata-kata tentang diri-Nya sendiri, melainkan dengan perbuatan-perbuatan Allah yang dilakukan-Nya secara nyata. Keseluruhan hidup Yesus menjadi bukti nyata akan cinta dan penyertaan Allah kepada umat manusia.

Saudara-saudari yang terkasih, banyak orang merindukan kehadiran Allah dalam hidup mereka, tetapi tidak sedikit pula yang memilih untuk menutup mata hati dan jiwa dari sapaan Tuhan. Setiap hari dan setiap saat sesungguhnya Allah memanggil kita dalam jalan hidup kita masing-masing untuk bersaksi tentang kasih-Nya. Semoga kesaksian itu dapat kita wujudkan, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dalam bentuk tindakan yang nyata. Hadirkanlah pekerjaan-pekerjaan Allah dalam perbuatan kita sehari-hari!