Damai Sejahtera dalam Pelayanan

Selasa, 12 Mei 2020 – Hari Biasa Pekan V Paskah

240

Yohanes 14:27-31a

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”

***

Sejak kemarin, bacaan pertama menampilkan pergumulan yang dialami Rasul Paulus dan Barnabas dalam pewartaan mereka di daerah Antiokhia, Ikonium, dan sekitarnya. Dikisahkan bahwa dalam pewartaan di Antiokhia, mula-mula mereka diterima dengan baik, tetapi karena hasutan beberapa orang Yahudi di kota itu, pendengar berbalik menolak mereka. Mereka lalu pergi dari situ menuju Ikonium dan Listra. Di Listra, mukjizat penyembuhan orang lumpuh yang dikerjakan Paulus disalahpahami dan tidak dihayati sebagaimana mestinya oleh masyarakat kota itu. Paulus bahkan diusir, dilempari dengan batu, dan diseret keluar kota.

Meskipun demikian, Paulus dan Barnabas tetap bersemangat melanjutkan pelayanan mereka. Pergilah mereka ke Derbe. Setelah mendapat banyak pengikut di sana, mereka kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia. Selanjutnya, mereka pergi ke Pisidia dan Pamfilia, juga ke Perga dan Atalia sebelum kembali lagi ke Antiokhia (Kis. 14:19-28).

Kedua rasul ini sungguh-sungguh penuh semangat. Mereka pantang menyerah dan tidak mau mundur sedikit pun. Meskipun mengalami penolakan, mereka tetap merasul dan pergi melayani. Luar biasa! Apa yang sesungguhnya menggerakkan keduanya untuk tetap melaksanakan tugas pewartaan?

Nasihat-nasihat Yesus dalam bacaan Injil hari ini secara tidak langsung menjawab pertanyaan di atas. Dalam bacaan Injil kemarin, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk tidak gelisah dan agar tetap mengasihi Dia. Hari ini Yesus menegaskan bahwa Ia akan selalu menyertai mereka dengan damai sejahtera, sesuatu yang melebihi apa yang diberikan dunia kepada mereka.

Inilah yang mendorong para rasul untuk tetap setia melaksanakan pelayanan mereka, yakni keyakinan akan penyertaan, perlindungan, dan bantuan dari Allah. Berkat damai sejahtera dari-Nya, mereka tidak berhenti hanya karena menghadapi tantangan, penolakan, dan penderitaan.

Sebagai orang yang mengimani Kristus yang bangkit, kita diundang untuk belajar dari semangat misioner Rasul Paulus dan Barnabas, serta dari nasihat-nasihat yang disampaikan Yesus. Tantangan dan kesulitan tidak boleh melucuti keteguhan dan kesetiaan hati kita untuk terus melayani dan mewartakan kebaikan kepada orang lain.