Motivasi Mengikuti Yesus

Minggu, 7 Februari 2021 – Hari Minggu Biasa V

181

Markus 1:29-39

Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

***

Pada hari Minggu ini sepertinya layak bagi kita untuk bertanya, “Mengapa kita menjadi pengikut Yesus?” Mungkin ada begitu banyak jawaban dan alasan sebagai tanggapan untuk pertanyaan itu: Ada yang karena merasa dicintai Allah, ada yang karena sekadar ikut-ikutan, atau bisa jadi juga karena ingin mendapatkan suatu keuntungan. Pertanyaan tersebut begitu mendasar bagi kita sebagai orang Katolik, sebab motivasi menentukan arah langkah dan tindakan kita sebagai pengikut Tuhan.

Hari Minggu ini kita disuguhi kisah Yesus yang menyembuhkan ibu mertua Simon. Tindakan penyembuhan itu memancing orang banyak berdatangan untuk minta disembuhkan juga. Kesembuhan sungguh mereka dapatkan, tetapi sayangnya kebahagiaan ini membuat orang-orang tersebut terlena. Mereka ingin mengikat Yesus untuk selalu tinggal di sana. Mereka lupa bahwa kebahagiaan dan tindakan Yesus seharusnya semakin membuat mereka lebih percaya akan Allah dan berani keluar untuk mewartakan kasih dan kerajaan-Nya.

Oleh karena itu, Yesus di bagian terakhir kisah mengajak para murid untuk bergegas melanjutkan perjalanan dan mewartakan Kerajaan Allah di berbagai tempat. Yesus hendak mengajarkan bahwa Ia ada untuk semua, bukan untuk sebagian kelompok saja. Ia juga mau mengajak semua orang yang sudah disembuhkan untuk percaya dan bergerak keluar guna mewartakan Kerajaan Allah juga.

Saudara-saudari terkasih, kita tentu juga merasa bahagia jika mengalami penyembuhan dan pemulihan. Mari sekarang kita bertanya kepada diri sendiri: Apakah iman sebagai pengikut Kristus sudah mendorong kita untuk keluar dari zona nyaman dan menjadikan kita pewarta Kerajaan Allah bagi sesama? Jika belum, ini adalah kesempatan untuk memurnikan panggilan kita dalam mengikuti Tuhan.