Menjadi Gembala yang Baik dan Domba yang Baik

Minggu, 8 Mei 2022 – Hari Minggu Paskah IV

174

Yohanes 10:27-30

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”

***

Bersama dengan Gereja Universal, hari ini kita merayakan hari Minggu Paskah IV, yang sekaligus merupakan Hari Minggu Panggilan. Bunda Gereja mengajak kita semua untuk berdoa bagi panggilan khusus sebagai imam, biarawan, dan biarawati. Kita doakan agar mereka semua sungguh-sungguh menjadi gembala-gembala yang baik.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus memberikan jawaban dengan metafora “gembala-domba” atas pertanyaan orang-orang Yahudi yang meragukan diri-Nya sebagai Mesias. Melalui gambaran itu, Yesus menegaskan bahwa Ia adalah gembala yang baik, sedangkan orang-orang yang percaya kepada-Nya adalah kawanan domba-Nya. Sedikit menyindir dan mengkritik orang-orang yang tidak percaya, Yesus menunjukkan kualitas domba-domba yang baik, yakni mendengarkan suara sang Gembala dan mengikuti-Nya ke mana pun Ia pergi. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu saja itu tidak terlepas dari kebaikan sang Gembala yang lebih dulu ditujukan kepada domba-domba-Nya, yakni mengenal, menjaga, melindungi, bahkan siap mengorbankan diri demi keselamatan mereka.

Kualitas gembala yang baik inilah yang kita harapkan dan doakan agar tumbuh dan berkembang dalam diri orang-orang muda. Semoga semakin banyak orang muda yang terbuka dan mau menanggapi panggilan Tuhan untuk menjadi imam, biarawan, dan biarawati.

Bagi para imam, biarawan, dan biarawati, semoga mereka semua selalu dikuatkan untuk menghidupi kualitas-kualitas gembala yang baik di tengah arus zaman ini. Khususnya di tengah zaman yang semakin memanjakan dan membuat orang nyaman, semoga masih banyak imam, biarawan, dan biarawati yang berani dan setia meneladan Tuhan, sang Gembala yang Baik, dengan rela mengorbankan diri dan melayani Tuhan dalam diri orang-orang yang dipercayakan kepada mereka, terutama yang berada dalam kesulitan.

Di lain pihak, di tengah dunia yang menawarkan aneka macam hal yang menggoda dan menggiurkan, semoga keluarga-keluarga dan kaum awam mampu menjadi domba-domba yang baik. Semoga mereka mampu mendengar dan mengenal secara benar suara dan kehendak Tuhan di tengah dunia yang serba bising dan super sibuk seperti sekarang ini. Semoga juga mereka mampu untuk konsisten dan setia mengikuti dan menghidupi ajaran-ajaran-Nya.