Tugas dan Tanggung Jawab Para Murid

Kamis, 26 Mei 2022 – Hari Raya Kenaikan Tuhan

372

Lukas 24:46-53

Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”

Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

***

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Bacaan Injil hari ini dimulai dengan Yesus yang memberi tahu murid-murid-Nya tentang Mesias yang harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Yesus telah menderita, mati, bangkit pada hari ketiga, dan menampakkan diri selama empat puluh hari kepada para murid-Nya. Setelah banyak penampakan pasca kebangkitan-Nya, Yesus akan meninggalkan mereka untuk naik ke surga dan berada bersama Allah Bapa.

Tepat sebelum kenaikan-Nya, Yesus yang bangkit menampakkan diri dan memberi tugas kepada para murid-Nya untuk memberitakan pertobatan dan pengampunan dosa dalam nama-Nya kepada segala bangsa mulai dari Yerusalem. Mereka juga diberi tanggung jawab untuk memberikan kesaksian karena mereka telah hidup bersama-Nya. Tugas dan tanggung jawab ini tidak diberikan-Nya begitu saja, tetapi disertai dengan mengirim apa yang dijanjikan Bapa, yakni Roh Kudus, yang memungkinkan mereka bisa menjalankan apa yang dipercayakan kepada mereka.

Jadi, kenaikan Yesus ke surga menandakan bahwa tanggung jawab untuk menyebarkan Injil sekarang ada di tangan para murid. Mereka tidak boleh duduk berpangku tangan saja, sebab di pundak mereka sekarang diletakkan tanggung jawab besar untuk menyebarkan iman. Kenaikan Yesus ke surga juga mengingatkan kita akan tanggung jawab kita untuk menyebarkan iman karena kita adalah murid-murid-Nya pada zaman sekarang. Apakah kita siap melaksanakan tanggung jawab ini?

Jika mau jujur, kita tampaknya sering menolak hal itu dengan berbagai alasan. Kita mungkin berkata, “Bagaimana saya bisa mewartakan Injil kalau saya bukan pembicara yang baik? Bagaimana saya bisa mewartakan Injil kalau saya tidak memiliki bakat dan sumber daya untuk melakukannya?” Namun, tugas mewartakan Injil sesungguhnya tidak dibatasi oleh kemampuan berbicara, bakat, dan sumber daya. Kita juga bisa mewartakannya melalui tindakan kasih, kerendahan hati, dan kebaikan. Jangan sampai kita lupa: Perbuatan berbicara lebih kuat daripada kata-kata.