Mencintai Tuhan

Jumat, 22 Juli 2022 – Pesta Santa Maria Magdalena

64

Yohanes 20:1, 11-18

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru. Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

***

Hari ini adalah Pesta St. Maria Magdalena atau Maria dari Magdala. Magdala terletak di pantai barat Danau Galilea dan selatan Genesaret. Sebagai pusat industri perikanan dan perkapalan yang ramai dan sibuk, serta pusat perdagangan hasil bumi, kota ini lebih kaya dan makmur dibandingkan kota-kota di sekitarnya. Mayoritas penduduknya bukan orang Yahudi, melainkan para pendatang yang berbisnis.

Injil tidak menceritakan apakah pertemuan pertama Maria Magdalena dengan Yesus terjadi di Magdala atau di tempat lain. Namun, Genesaret, di mana Yesus menyembuhkan banyak orang, memang bertetangga dengan Magdala. Mungkin Maria Magdalena pertama kali bertemu Yesus di Genesaret, yakni ketika Yesus mengusir tujuh roh jahat darinya. Dari Injil, kita ketahui bahwa Maria Magdalena terus mendampingi Yesus sampai wafat-Nya di kayu salib. Maria Magdalena memiliki relasi yang sangat dekat dengan-Nya.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan kedatangan Maria Magdalena ke kubur Yesus. Maria menangis karena tidak menemukan jenazah Yesus di situ, padahal dia ingin mengurapi tubuh-Nya dengan minyak dan rempah-rempah. Dia merasakan kesedihan yang amat sangat karena telah kehilangan segala-galanya. Kesedihan menyelimuti hati dan pikirannya, sehingga tidak mampu mengenali kehadiran Yesus yang telah bangkit. Namun, ketika Yesus memanggil namanya, ia segera tersadar. Sesuai perintah Yesus, Maria kemudian menemui para murid dan mewartakan kebangkitan-Nya.

Tuhan selalu berkarya melalui orang-orang sederhana. Karena memiliki relasi yang sangat dekat dengan sang Guru, Maria Magdalena yang sederhana dan tidak memiliki posisi apa pun dalam barisan para pengikut Yesus dipilih menjadi saksi pertama dan pewarta kebangkitan-Nya. Pertanyaan yang perlu kita refleksikan: Apakah kita senantiasa memelihara relasi yang dekat dengan Tuhan? Apakah kedekatan kita dengan-Nya mengundang kita untuk mewartakan karya keselamatan yang dikerjakan-Nya? Semoga kita selalu setia menjalin relasi yang dekat dengan Tuhan dan menjadi pewarta kabar gembira seperti St. Maria Magdalena.