Kesempatan untuk Bersaksi

Sabtu, 15 Oktober 2022 – Peringatan Wajib Santa Teresia dari Yesus

84

Lukas 12:8-12

“Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”

***

Ada sejumlah penyebab mengapa seorang yang sudah dibaptis sampai meninggalkan imannya dan mengucapkan selamat tinggal kepada Yesus, salah satunya adalah karena menghadapi penganiayaan.

Siapa yang tidak takut berhadapan dengan para penganiaya? Mereka berjumlah banyak dan berkuasa. Mereka juga tidak segan menggunakan segala cara untuk menyingkirkan orang-orang di luar kelompok mereka, orang-orang yang dirasa menghalangi kepentingan mereka. Kekerasan bukan hal tabu bagi mereka, termasuk di antaranya membunuh orang lain. Di mata mereka, darah musuh halal hukumnya untuk ditumpahkan.  

Berhadapan dengan penganiayaan, ada bahaya bahwa murid-murid Yesus menyangkal iman mereka, bisa jadi karena takut hidup mereka dipersulit, bisa jadi juga karena takut kalau-kalau mereka nanti disiksa dan dibunuh. Karena itu, secara khusus Yesus berpesan agar itu semua jangan sampai membuat mereka takut, jangan sampai pula membuat mereka menyangkal iman. Dalam saat-saat kritis seperti itu, Yesus menjanjikan pendampingan khusus, yakni dari Roh Kudus. Roh Kudus akan memberi kekuatan kepada para murid, termasuk memberi inspirasi mengenai apa yang harus mereka katakan.

Penganiayaan dalam bentuk ekstrem seperti yang terjadi pada zaman para martir mungkin tidak kita alami sekarang ini. Namun, diperlakukan secara diskriminatif, dipersulit dalam hidup sehari-hari, termasuk untuk beribadah, kiranya merupakan pengalaman yang sering terjadi. Apa yang harus kita lakukan? Jangan menyembunyikan, apalagi menanggalkan iman kita gara-gara itu. Ini justru merupakan kesempatan baik bagi kita untuk bersaksi: Bersaksi bahwa kita sungguh membawa Kabar Baik; bersaksi bahwa kasih dan pengampunan pasti akan mengalahkan kebencian dan permusuhan; serta bersaksi bahwa bagaimanapun kejahatan tidak akan pernah mampu mengalahkan kebaikan.