Sandaran yang Kokoh

Jumat, 25 November 2022 – Hari Biasa Pekan XXXIV

144

Lukas 21:29-33

Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

***

Seorang motivator rohani terkenal Nick Vujicic, dalam suatu wawancara mengenai pandangannya tentang generasi muda zaman sekarang, mengatakan bahwa kehidupan kaum muda tergantung pada di mana mereka meletakkan rasa amannya. Jika manusia menaruh rasa amannya pada hal-hal yang sementara, seperti narkoba, pergaulan bebas, atau kekayaan materi, mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang sifatnya juga sementara. Sebaliknya, jika manusia meletakkan rasa amannya pada hal-hal yang abadi, kebahagiaan hidup juga akan bertahan lama. Manusia sering mencari pemenuhan kekosongan hidupnya pada hal-hal yang sementara, yang pada akhirnya menyebabkan kecanduan dan depresi. Nick mengatakan bahwa hanya Yesus yang dapat mengisi kekosongan hidup manusia.

Bacaan-bacaan menjelang akhir tahun liturgi berbicara tentang kedatangan akhir zaman. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengajarkan tentang perlunya kepekaan terhadap tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah. Dia mengumpamakan tanda-tanda kehadiran hari kiamat dengan tanda-tanda datangnya pergantian musim. “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.”

Yesus mengajak para murid untuk peka terhadap tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah. Tanda-tanda yang dahsyat dan menakutkan dapat juga menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan. Terhadap tanda-tanda kedatangan akhir zaman yang digambarkan secara menakutkan, para murid diajak untuk tetap berpegang pada sabda Yesus yang tidak akan berlalu. Itu berarti bahwa dalam situasi sesulit apa pun, Kerajaan Allah tidak akan jauh dari kehidupan orang yang percaya, yang selalu berpegang pada sabda Tuhan. Yesus, sang Sabda itu, adalah kekuatan yang harus menjadi sandaran hidup para murid di masa yang menantang.

Sering kali hidup kita terarah pada hal-hal yang memberikan kepuasan sementara. Bahayanya ialah kita sering menganggap yang sementara itu sebagai yang paling bernilai dan menjamin hidup kita. Hari ini, Tuhan mengajak kita untuk menyandarkan hidup kita pada-Nya, pada sabda-Nya yang menyelamatkan. Yesus telah memberi contoh hidup yang bermakna, yang berujung pada kebahagiaan sejati, yaitu hidup yang dipersembahkan pada Allah dan bakti pada sesama. Hidup yang ditunjukkan oleh Yesus adalah hidup yang peka terhadap tanda-tanda kehadiran Allah. Allah hadir dalam diri sesama yang membutuhkan, maupun dalam peristiwa-peristiwa suka ataupun duka.