Selalu Ada Harapan

Senin, 30 Januari 2023 – Hari Biasa Pekan IV

78

Markus 5:1-20

Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.

Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

***

Perjumpaan seperti dalam bacaan Injil hari ini terasa menakutkan. Seorang laki-laki dirasuki oleh banyak roh jahat. Ia berkeliaran di kuburan, di bukit-bukit, dan tak seorang pun berani mendekatinya. Ia adalah laki-laki yang berbahaya. Setiap saat, ia berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu, sehingga semua orang takut kepadanya. Namun, ketika orang ini melihat Yesus dari kejauhan, hal yang ajaib terjadi. Yang merasa takut justru roh-roh jahat yang merasuki dirinya.

Yesus kemudian memerintahkan roh-roh tersebut supaya meninggalkan orang itu dan masuk ke dalam kawanan babi sebagai gantinya. Kawanan babi yang berjumlah sekitar dua ribu ekor itu lalu terjun ke danau dan mati lemas. Orang yang kerasukan tadi menjadi normal, waras kembali, dan berpakaian. Semua orang yang melihatnya tercengang dengan peristiwa ini.

Ringkasan kisah di atas tidak cukup untuk menggambarkan teror, trauma, kebingungan, serta penderitaan yang dialami orang itu selama bertahun-tahun karena kerasukan setan. Penderitaan berat juga dirasakan oleh keluarga dan teman-teman orang ini, serta penduduk setempat sebagai akibat kekuatan roh jahat yang merasukinya. Karena itu, bisa dimengerti kalau pada akhir kisah diceritakan bahwa orang-orang sulit memahami bagaimana mungkin orang gila ini bisa tenang dan waras kembali. Yesus menegaskan bahwa yang terjadi itu merupakan perbuatan Tuhan, dan Tuhan melakukannya karena berbelaskasihan.

Jika Yesus dapat mengubah kehidupan orang yang dirasuki banyak roh jahat, itu berarti tidak ada seorang pun yang tidak memiliki harapan. Sering kali kita menganggap bahwa dalam keluarga atau di antara teman-teman kita ada orang yang sulit, merugikan, membuat malu, bahkan rasa-rasanya tidak dapat diselamatkan. Ada juga orang yang tersesat begitu jauh, sehingga tampak putus asa. Dari kisah hari ini, kita diingatkan bahwa harapan tidak akan pernah hilang bagi siapa pun, bahkan bagi mereka yang benar-benar kerasukan roh jahat. Mari kita ingat kembali orang-orang yang telah kita lupakan, yang berulang kali menyakiti kita, atau mungkin yang telah memilih kehidupan penuh dosa. Pandanglah mereka dalam terang Injil, dan yakinlah bahwa dalam Yesus selalu ada harapan.