Kelahiran Baru

Senin, 17 April 2023 – Hari Biasa Pekan II Paskah

78

Yohanes 3:1-8

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

***

Seorang pemuda datang kepada seorang guru bijaksana untuk berguru. Sang guru menawarkan kepadanya air minum. Dituangkannya air ke dalam sebuah gelas sampai air itu tumpah. Pemuda tersebut mengatakan kepada sang guru bahwa gelas itu telah penuh, tetapi sang guru terus menuangkan air. Sang guru kemudian berkata kepada pemuda tersebut bahwa air di dalam gelas itu sama seperti isi otak sang pemuda yang penuh dengan pelbagai pengetahuan. Ajaran dari sang guru tidak akan berguna lagi karena pikiran anak muda itu sudah penuh. Pemuda tersebut harus mengosongkan diri jika ingin belajar sesuatu darinya.

Dalam bacaan Injil hari ini, Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi, dikisahkan datang kepada Yesus pada malam hari. Ia berdiskusi dengan Yesus untuk mengenal Dia dan ajaran-ajaran-Nya. Kepada Nikodemus, Yesus mengajarkan tentang pentingnya kelahiran kembali, yaitu kelahiran baru dalam Roh, agar seseorang dapat melihat Kerajaan Allah. Yesus dalam hal ini berbicara tentang pembaptisan, di mana orang disucikan oleh air dan dikuatkan oleh Roh. Air dan Roh membersihkan manusia lama yang dikuasai oleh kedagingan, oleh dosa. Orang yang hidup dari daging tidak bebas dan tidak mampu mengalami Kerajaan Allah. Mereka dikuasai oleh kecenderungan duniawi untuk memikirkan diri sendiri, alih-alih pikiran-pikiran Allah. Berbeda dengan itu, orang yang dikuasai oleh Roh hidup dalam kemerdekaan yang sejati. Mereka membiarkan diri dituntun oleh Roh Kudus kepada kebaikan-kebaikan yang memerdekakan dan membahagiakan.

Kecenderungan egosentris atau mementingkan diri sendiri menjadi ciri khas manusia lama kita. Pembaptisan membuat kita menjadi manusia baru dalam Kristus yang dikuasai oleh Roh. Sejalan dengan pertambahan usia dan kedewasaan, kita seharusnya lebih mampu keluar dari diri kita sendiri untuk menjumpai dan melayani orang lain. Orang yang dituntun oleh Roh selalu memberikan kehidupan kepada orang lain. Mereka dengan bebas dan tulus mau memberi diri bagi sesama. Merekalah pemilik dan penikmat Kerajaan Allah, yaitu kehidupan yang diwarnai sukacita, kedamaian, dan kasih. Kosongkanlah diri dan mohonlah agar Roh Kudus mengisi hidup kita dengan buah-buah Roh, agar kita mampu melihat Kerajaan Allah.