Jangan Takut kepada Mereka yang Hanya Bisa Membunuh Tubuh

Minggu, 25 Juni 2023 – Hari Minggu Biasa XII

123

Matius 10:26-33

“Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun darinya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.

Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga.”

***

Setiap orang tentu pernah mengalami ketakutan. Ada ketakutan yang beralasan, namun ada juga ketakutan yang tidak beralasan. Ada orang yang takut dengan ular, yang bahkan hanya dengan membayangkan atau melihat gambarnya saja pun ia tidak berani. Ada seorang dewasa yang berbadan kekar, tetapi ternyata takut dengan jarum suntik. Sejumlah orang juga mengalami ketakutan yang berlebihan, yang disebut fobia. Orang yang memiliki fobia takut akan hal-hal tertentu, seperti takut terhadap ketinggian, takut terhadap gelap, takut terhadap laut, takut terhadap ruang sempit, dan sebagainya.

Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Para murid diberi kuasa oleh Yesus untuk mengusir roh-roh jahat, serta untuk melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Mereka bahkan diberi-Nya kuasa untuk membangkitkan orang mati dan menahirkan orang kusta. Dalam melaksanakan semua tugas tersebut, Yesus menegaskan kepada para murid untuk melakukannya dengan cuma-cuma, sebab mereka pun menerima kuasa tersebut dari Tuhan dengan cuma-cuma.

Meskipun yang akan dilakukan oleh para murid adalah tugas yang mulia, Yesus menyadari bahwa tugas itu bukan tanpa risiko. Akan selalu ada orang yang tidak suka, mencemooh, memfitnah, menganiaya, bahkan mengancam nyawa mereka. Karena itu, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia mengutus mereka bagaikan domba yang berada di tengah-tengah kawanan serigala.

Yesus mengajak para murid untuk melaksanakan tugas pengutusan mereka dengan penuh semangat. Mereka haruslah cerdik seperti ular dan tulus seperti burung merpati. Selain itu, Yesus juga meminta agar mereka tidak takut. Alasannya, lawan-lawan mereka hanya berkuasa membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa.

Perjanjian Baru mengajarkan bahwa kematian jasmani tidak sepenuhnya mengakhiri hidup seseorang. Jiwanya akan tetap hidup selamanya. Tubuh yang mati pada suatu saat akan dibangkitkan kembali oleh Allah. Mereka yang tekun melakukan kehendak Allah akan menikmati kebahagiaan abadi, sementara mereka yang selama hidupnya hanya melakukan kejahatan akan menerima hukuman abadi.

Bagi Yesus, ketakutan terhadap mereka yang hanya bisa membinasakan tubuh, tetapi tidak berkuasa membinasakan jiwa, adalah ketakutan yang tidak beralasan. Hormat dan rasa segan perlu kita tujukan hanya kepada Dia yang dapat membinasakan baik tubuh maupun jiwa, yaitu Allah sendiri. Karena itu, kita tidak perlu takut-takut untuk terus memberitakan tentang Kerajaan Surga. Tantangan dan kesulitan, termasuk yang bisa jadi membahayakan keselamatan tubuh kita, tidak boleh membuat kita mundur. Kita harus siap berkorban, sebab tugas pengutusan yang Yesus berikan kepada kita nilainya sangat berharga.