Bijaksana dalam Menggunakan Sarana dan Prasarana

Selasa, 27 Juni 2023 – Hari Biasa Pekan XII

74

Matius 7:6, 12-14

“Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

***

Makanan yang telah dijadikan persembahan adalah sesuatu yang kudus, sehingga hendaknya diperlakukan dengan baik juga, jangan diberikan kepada anjing. Sementara itu, seekor babi dalam benaknya hanya ingin makan dan makan, sehingga kalau kita memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada babi, sekalipun itu mutiara, babi tersebut akan tetap berusaha untuk memakannya. Namun, karena mutiara sulit untuk diremukkan, sang babi bisa marah, lalu menyerang orang yang memberinya mutiara tersebut.

Dengan demikian, Yesus yang hari ini bersabda, “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu,” sebenarnya bermaksud mengajak kita untuk senantiasa menghormati barang-barang yang kudus dan berharga, serta menggunakannya sebagaimana mestinya.

Terkadang kita memang sulit, bahkan tidak bisa memanfaatkan dan menghargai apa yang penting dan berguna bagi kita. Sarana dan prasarana, serta pelbagai talenta yang kita miliki tidak kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, malah sering semata-mata kita gunakan demi kepuasan dan kesenangan sesaat. Misalnya dalam hal penggunaan smatphone. Di masa sekarang ini, anak-anak sekolah memerlukan smatphone untuk mendukung berlangsungnya pembelajaran. Namun apa yang terjadi? Alih-alih dipakai dalam proses belajar mengajar, sarana tersebut malah lebih sering dipakai untuk keperluan lain, misalnya untuk bermain game atau eksis di media sosial. Smatphone menjadi berhala masa kini yang mampu membuat seseorang sampai-sampai lupa untuk makan, beristirahat, dan berdoa.

Melalui bacaan Injil hari ini, kita kembali diingatkan oleh Tuhan untuk lebih bijaksana dalam menggunakan sarana dan prasarana yang kita miliki. Bukan hanya di bidang pendidikan, di bidang mana pun termasuk dalam hidup menggereja, orang dituntut untuk menggunakan sarana dan prasarana yang ada dengan bijaksana.