Menyadari Kehadiran Yesus

Kamis, 24 Juli 2025 – Hari Biasa Pekan XVI

37

Matius 13:10-17

Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil darinya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

***

Saudara-saudari terkasih, apa jadinya jika kita termasuk di antara mereka yang melihat Yesus berjalan di dunia ini dan mendengar Dia berkhotbah dengan telinga kita sendiri? Tentunya itu suatu anugerah yang luar biasa!

Hari ini, Yesus menunjukkan kepada murid-murid terdekat-Nya bahwa mereka adalah orang-orang teberkati. Itu memang benar. Bagaimana tidak? Mereka menghabiskan hari demi hari bersama-Nya, mendengarkan firman-Nya, serta menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya. Apa yang mereka lihat adalah sesuatu yang ingin sekali dilihat oleh orang-orang benar sebelum mereka, yakni Abraham, Musa, para nabi, dan begitu banyak orang yang lain. Mereka merindukan hari kedatangan Mesias, sesuatu yang dialami oleh para murid secara langsung.

Namun, keliru kalau kemudian disimpulkan bahwa orang-orang yang tidak mengalami kehadiran Yesus secara langsung adalah orang-orang yang tidak teberkati. Kehadiran Tuhan tidak terbatas pada kehadiran secara fisik di bumi, tetapi jauh lebih luas daripada itu. Tuhan hadir di mana saja dan kapan saja. Dia pun hadir dalam diri setiap insan.

Tuhan hidup dan hadir di tengah-tengah kita. Dia hadir bagi kita melalui kasih karunia-Nya. Dia hadir dalam sakramen-sakramen secara nyata dan menakjubkan. Dia hadir dalam sabda-Nya yang hidup dalam Kitab Suci. Dia hadir dalam ajaran-ajaran Gereja yang diwariskan kepada kita selama berabad-abad. Dia hadir pula dalam kesaksian orang-orang kudus, baik yang telah meninggal maupun yang masih hidup.

Perjalanan iman dan hidup kita hendaknya merupakan pencarian akan kehadiran Yesus secara terus-menerus. Temukanlah Dia melalui berkat-berkat luar biasa yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Hidup kita diberkati oleh-Nya dengan berbagai macam bentuk dan cara! Hendaknya kita senantiasa percaya dan bersyukur atas semuanya itu.