Pesta Segera Berlalu (5)

Kritik bagi Mereka yang Hidup secara Berlebihan (Am. 6:1-14)

115

Apalagi klaim bahwa Tuhan menyertai mereka sangat diragukan kebenarannya oleh Amos. Tuhan tidak akan menyertai pemerintahan yang penuh dengan penindasan dan kekerasan (Am. 6:3). Tuhan juga tidak akan menyertai orang-orang yang hidup seenaknya sebagaimana yang terjadi di Israel, sebab orang-orang kaya di situ merusak hidup mereka sendiri dengan pesta dan sukaria tiada henti. Gambaran pesta yang mereka selenggarakan dipaparkan di ay. 4-6, di mana mereka berfoya-foya dengan fasilitas yang paling baik (tempat tidur dari gading), makanan dan minuman yang paling enak (daging domba dan anggur), serta hiburan yang paling meriah (lagu-lagu dengan iringan gambus).

Mengapa pesta-pesta tersebut dikecam oleh Amos? Setidaknya ada dua alasan untuk itu. Pertama, mereka berpesta pora dengan uang yang didapat dengan cara yang tidak baik. Hal ini ditegaskan Amos di Am. 4:1 ketika ia mengejek istri orang-orang kaya dengan sebutan “lembu-lembu Basan.”[1] Kekayaan para suami perempuan-perempuan itu, demikian menurut Amos, diperoleh dari hasil memeras orang lemah dan menginjak orang miskin. Kedua, orang-orang kaya itu tidak peduli dengan keadaan sekitar. Bagaimana mungkin mereka terus bersenang-senang, padahal di sekeliling mereka banyak orang miskin yang berkesusahan, dan sesaat lagi keturunan Yusuf – yaitu bangsa mereka sendiri – akan dihancurkan? Jelas bahwa dengan berlaku demikian, orang-orang kaya tersebut telah melakukan ketidakadilan, dan tentu saja Tuhan tidak berkenan kepada orang seperti itu.

Amos dengan demikian mencela para bangsawan Samaria karena kesombongan mereka, karena nurani mereka yang telah mati, dan karena moralitas mereka yang hancur lebur. Mereka menindas orang lain, lalu bermewah-mewah dengan hasil dari penindasan itu. Sebagai konsekuensi, inilah nubuat penghakiman dari Amos (Am. 6:7): nasib orang-orang itu akan dibalik seratus delapan puluh derajat. “Bangsa yang utama” (Am. 6:1) akan dijadikan bangsa yang terendah. Mereka akan dibuang ke tanah asing, dan dalam pembuangan itu, para bangsawan akan ditaruh di barisan yang paling depan. Kemeriahan pesta pun berlalu, berganti dengan ratap tangis yang memilukan. Sungguh ironi yang sangat menyakitkan!

(Bersambung)

[1] Am. 4:1-3 dapat dilihat sebagai pasangan Am. 6:1-14. Dalam dua perikop ini, Amos mengkritik ketidakadilan yang dilakukan oleh orang-orang kaya.