Menjadi Pembawa Terang Kristus

Rabu, 28 April 2021 – Hari Biasa Pekan IV Paskah

169

Yohanes 12:44-50

Tetapi Yesus berseru kata-Nya: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.”

***

Semua orang umumnya tidak menyukai kegelapan. Ketika listrik tiba-tiba padam, anak-anak biasanya menangis karena takut. Kita pun langsung menghentikan aktivitas dan tidak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya yang kita lakukan adalah mencari cara untuk mendapatkan terang, misalnya dengan mencari korek, lilin, senter, dan sebagainya.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengatakan bahwa Ia datang ke dunia diutus oleh Bapa untuk menjadi terang agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak tinggal dalam kegelapan. Setiap orang yang memandang Yesus akan melihat terang. Dialah terang sejati. Kita sebagai orang yang mengimani Yesus saat ini telah berada di dalam terang. Melalui kebangkitan-Nya, Dia mengalahkan kegelapan kematian dan membawa terang kehidupan kepada kita. Namun, ada syarat untuk tetap berada di dalam terang itu: Kita harus percaya kepada-Nya. Percaya kepada Yesus berarti juga percaya kepada Bapa yang telah mengutus-Nya.

Percaya mengandaikan respons yang aktif, bukan pasif. Kalau kita mengatakan percaya kepada Yesus, tetapi hanya diam dan berhenti, kepercayaan itu sia-sia belaka. Kepercayaan kepada Yesus sebagai pembawa terang dan kehidupan harus ditindaklanjuti dengan gerakan pewartaan kepada orang lain. Dengan itu, kita membagikan iman kita agar semakin banyak orang mengalami terang.

Kepercayaan kepada Yesus mengandung konsekuensi misi pewartaan. Mewartakan terang berarti membawa kabar gembira kepada setiap orang yang kita jumpai. Sama seperti Yesus mewartakan kabar baik melalui pengajaran, penyembuhan orang sakit, pengampunan dosa, dan perbuatan-perbuatan baik lainnya, kita pun dipanggil untuk mewartakan terang melalui perbuatan-perbuatan baik kepada semua orang. Yang kita wartakan bukanlah diri kita, melainkan kebaikan Tuhan, sang sumber kehidupan dan terang.