Komitmen sebagai Murid Yesus

Rabu, 24 November 2021 – Peringatan Wajib Santo Andreas Dung Lac dan Kawan-Kawan

450

Lukas 21:12-19

“Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

***

Yesus hari ini menyatakan kepada para murid bahwa mereka akan dianiaya dan dikhianati, bahkan oleh keluarga mereka sendiri. Namun, para murid hendaknya tidak perlu takut, sebab Yesus akan selalu menyertai mereka. Sejalan dengan itu, Yesus mengajak mereka untuk mengubah ancaman tersebut menjadi peluang untuk bersaksi. Mereka tidak perlu cemas karena Yesus sendiri yang akan menaruh kata-kata hikmat di mulut mereka.

Kalau kita menyimak kitab Kisah Para Rasul, sabda Yesus tersebut sungguh terwujud. Para rasul dikejar-kejar dan dianiaya, namun penganiayaan itu tidak membuat mereka mundur. Sebaliknya, iman kristiani makin bersinar terang. Para rasul semakin berani mewartakan Kristus yang bangkit. Mereka bersaksi di hadapan para pemuka agama dan dunia. Kata-kata mereka penuh hikmat dan kuasa, sehingga orang-orang yang mendengarnya terkagum-kagum. Para rasul juga pergi ke mana-mana untuk mewartakan Injil, sehingga jumlah orang yang percaya semakin bertambah.

Pada masa sekarang, hidup sebagai murid Kristus juga tidak gampang. Ada yang dikucilkan masyarakat karena ia seorang Kristen; banyak gereja dihancurkan; banyak pula murid Kristus yang dikejar, dianiaya, bahkan dibunuh. Apakah hal-hal tersebut membuat iman kita goyah? Tentu tidak! Tantangan dan masalah yang kita hadapi bagaikan batu asah yang mempertajam iman kita, asalkan kita tetap teguh dalam bersaksi tentang Kristus. Kita tidak boleh berputus asa dan cepat menyerah, tetapi perlu belajar untuk setia dan bertahan. Kristus sendiri telah berjanji untuk menyertai kita, dan Ia selalu menepati janji-Nya itu.