Kesetiaan Iman yang Produktif

Sabtu, 27 Agustus 2022 – Peringatan Wajib Santa Monika

93

Matius 25:14-30

“Sebab hal Kerajaan Surga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu darinya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil darinya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”

***

Hari ini, Gereja merayakan Peringatan Wajib St. Monika, ibu dari St. Agustinus. Monika adalah sosok perempuan yang tangguh, penyabar, dan dekat dengan Tuhan. Berkat imannya yang besar dan watak keibuannya yang baik, ia menggerakkan hati Tuhan untuk membuat Agustinus, putranya, bertobat. Selain itu, Monika juga tekun mendoakan pertobatan Patrisius, suaminya, yang sebelumnya bersikap temperamental, serta acuh tak acuh terhadap Allah dan perintah-perintah-Nya.

Dalam bacaan Injil, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang talenta. Talenta merujuk pada uang yang jumlahnya besar. Satu talenta setara dengan enam ribu dinar, padahal upah satu hari untuk seorang pekerja biasa hanya satu dinar saja. Dikisahkan, seorang tuan yang kaya raya hendak bepergian ke luar negeri. Ia memercayakan talenta dalam jumlah yang bervariasi kepada tiga orang hambanya. Disuruhnya mereka “berbisnis” dengan talenta itu.  Dua orang hamba melakukan perintah tersebut dengan baik, tetapi yang seorang malah mengubur talenta yang diterimanya di dalam tanah.

Apa yang kira-kira ingin disampaikan Yesus lewat perumpamaan ini? Dalam perumpamaan tentang talenta, sang tuan yang memercayakan talenta merujuk pada Tuhan sendiri, sedangkan hamba-hamba itu adalah kita. Talenta melambangkan berbagai berkat dan anugerah yang kita terima dari kebesaran kasih Tuhan. Kembalinya sang tuan dari luar negeri merujuk pada saat ketika Tuhan menuntut pertanggungjawaban atas berkat yang sudah Ia percayakan kepada kita masing-masing.

Tuhan yang mengenal diri kita satu per satu memberi talenta kepada kita seturut kemampuan kita untuk mengusahakannya. Tuhan menganugerahi kita banyak berkat dengan keyakinan bahwa kita mampu melipatgandakan berkat itu. Sebagai hasil akhir, talenta-talenta itu diharapkan membawa kita kepada perjumpaan yang mesra dengan-Nya dan dengan sesama.

Sikap iman yang teguh dari Monika dalam memasrahkan putranya Agustinus dan suaminya Patrisius kepada kebesaran kasih Tuhan adalah salah satu teladan dalam mengembangkan talenta-talenta yang kita miliki. Monika menggunakan talenta kasih keibuannya untuk membawa Agustinus dan Patrisius kembali ke jalan kebenaran ilahi. Sebagai pengikut Kristus, kita semua diberi banyak berkat dan dipanggil untuk menghasilkan buah lewat kesaksian hidup dan kesetiaan iman yang produktif. Marilah kita menggunakan talenta-talenta kita secara maksimal untuk kehidupan sesama di sekitar kita dan demi kemuliaan Tuhan.