Memandang ke Tujuan Akhir Hidup

Rabu, 2 November 2022 – Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman

96

Yohanes 6:37-40

“Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

***

St. Yohanes Paulus II dalam suatu kesempatan mengajak umat Katolik untuk mengenang saudara-saudari yang telah meninggal. Ia berkata, “Saudara-saudari, renungkanlah banyak-banyak tentang masa depanmu sebagaimana kita renungkan kerabat-kerabat tercinta yang telah pergi mendahului kita dalam iman mereka dan beristirahat dalam damai. ‘Sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak’ (1Yoh. 3:2). Masih ada jurang antara keadaan kita sekarang dan keadaan kita kelak. Di antara dua kutub ini, kita menanti, tetapi harapan kita sudah mengatasi maut, sebab kita tahu bahwa kematian hanyalah merupakan suatu transisi menuju pertemuan definitif dengan Tuhan, agar kita ‘menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya’ (1Yoh. 3:2).” Selanjutnya, ia mengatakan, “Jangan cemas, tetapi tengadahkanlah pandanganmu ke tujuan akhir hidupmu; itulah yang terpenting bagi kita.”

Dalam menghayati hidup sekarang ini sembari memandang ke tujuan akhir hidup kita, kita bisa belajar dari seorang iman Yesuit bernama Pedro Arrupe. Menurutnya, tidak ada yang lebih penting daripada menemukan Tuhan, yakni jatuh cinta secara absolut dan abadi. Apa yang kita cintai, yang terbayang dalam benak kita, akan memengaruhi segala sesuatunya. Hal itu akan memutuskan apa yang mengisi pikiran kita di waktu bangun pagi, kegiatan yang akan kita lakukan di sore hari, bagaimana kita akan menjalani akhir pekan, buku yang akan kita baca, siapa yang kita kenal, hal yang melukai hati kita, dan apa yang memukau diri kita dengan kegembiraan dan rasa syukur. Jatuh cintalah, tinggallah di dalamnya, dan itu akan menentukan segala sesuatu dalam hidup kita.