Yang Begini Belum Pernah Kita Lihat

Jumat, 13 Januari 2023 – Hari Biasa Pekan I

107

Markus 2:1-12

Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah sendiri?” Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –: “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”

***

Setiap kali mendengar bacaan Injil hari ini, di mana Yesus menyembuhkan seorang lumpuh yang dibawa kepada-Nya oleh teman-teman orang itu melalui atap rumah, kita pasti akan terpana oleh keyakinan dan kegigihan teman-teman orang lumpuh tersebut. Orang-orang itu menempuh segala cara agar teman mereka dapat bertemu dengan Yesus dan mendapatkan kesembuhan dari-Nya. Tidak ada yang dapat menghalangi mereka untuk sampai pada Yesus dan mempersembahkan teman mereka yang lumpuh itu di hadapan-Nya.

Ada banyak pelajaran yang dapat kita petik dari kisah ini. Yang pertama mengenai kegigihan teman-teman orang lumpuh itu. Mereka sungguh merupakan sahabat sejati bagi si orang lumpuh. Bagi mereka, kesembuhan, kebaikan, dan kebahagiaan temannya yang sedang menderita merupakan hal yang utama. Karena itu, mereka bertekad bahwa dengan cara apa pun, mereka mesti mempertemukannya dengan Yesus.

Yang kedua mengenai perkataan orang-orang yang menyaksikan mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus. Mereka berkata, “Yang begini belum pernah kita lihat.” Perkataan itu mau menyatakan kepada kita bahwa pertemuan dengan Yesus selalu menghadirkan sesuatu yang baru, sesuatu yang akan memperbarui diri kita. Di dalam Dia, kita akan menjumpai banyak hal yang belum pernah kita lihat, belum pernah kita alami, dan belum pernah kita rasakan.

Karena itu, pentinglah bagi kita untuk gigih berusaha bertemu dengan Yesus dalam setiap kesempatan hidup kita. Kita juga diajak untuk menjadi teman dan sahabat bagi orang-orang lain di sekitar kita yang membawa mereka kepada Yesus. Kita percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang kita bawa kepada-Nya. Tuhan memberkati kita!