Melihat Karya Tuhan

Rabu, 15 Februari 2023 – Hari Biasa Pekan VI

67

Markus 8:22-26

Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung!”

***

Mukjizat penyembuhan seorang buta di Betsaida ini unik. Yesus membawa si buta keluar kampung untuk menyembuhkan dia di sana. Sikap Yesus ini cukup berbeda, sebab biasanya Ia menyembuhkan orang-orang di tempat di mana Ia menjumpai mereka. Kebanyakan, saat itu Yesus dikelilingi oleh orang banyak.

Namun, kali ini berbeda. Yesus ingin berinteraksi secara personal dengan orang buta itu di tempat yang sunyi. Penyembuhan baginya berlangsung dalam dua kali tindakan. Hal ini menggambarkan bahwa mukjizat butuh proses.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa kita akan mampu melihat karya Tuhan dengan jelas apabila kita dekat dengan-Nya. Kesibukan dan kerumunan sering kali mengaburkan penglihatan kita, sehingga karya Tuhan terlihat samar-samar. Namun, apabila kita menyediakan waktu untuk hening dan dekat dengan Tuhan, kita akan mampu melihat karya-Nya dengan jelas.

Hal yang perlu disadari adalah: Membangun relasi dengan Tuhan merupakan suatu proses. Kita perlu menyediakan waktu dan tenaga yang cukup. Kita juga butuh keberanian untuk menanggalkan topeng-topeng kita di hadapan Allah. Topeng-topeng itu merupakan benteng yang menutupi kerapuhan-kerapuhan manusiawi. Seberapa pun kuatnya kita menyembunyikan diri, di hadapan Tuhan semuanya terang benderang. Biarkanlah Allah menyembuhkan kerapuhan kita dan mengubahnya menjadi kekuatan.